Investasi Vietnam Mulai Serbu Indonesia, Apa Saja?
- Saat investasi yang masuk tinggi, para pengusaha Vietnam juga mengembangkan sayapnya ke sejumlah negara termasuk Indonesia. Sejumlah investor telah menanamkan modalnya ke negara ini.

Debrinata Rizky
Author


JAKARTA - Vietnam akhir-akhir ini disebut menjadi negara yang menarik perhatian Para investor. Hal ini terbukti dari keputusan sejumlah perusahaan global yang menanamkan modalnya di negara tersebut.
Yang terbaru perusahaan besar seperti LEGO Group membuka pabrik canggih baru atau LEGO Manufacturing di provinsi Binh Duong, Vietnam. Ini merupakan pabrik keenam perusahaan di seluruh dunia dan kedua di Asia.
Adapun Jumlah investasi untuk pembangunan pabrik itu mencapai US$1 miliar atau setara Rp16,84 triliun (asumsi kurs Rp16.841 per US$).
- FITT dan FORU Paling Cuan, IHSG Ditutup Menguat 7,70 Poin
- Tergelincir di Awal Pekan, LQ45 Ditutup di 721,79
- Wafat di Usia 88 Tahun, Paus Fransiskus Dikenal Sederhana dan Rendah Hati
- AS Soroti Hambatan Dagang dan Investasi di Indonesia: Ini Daftar Kritiknya
Sebelumnya, raksasa teknologi AS, Apple Inc juga menanamkan investasi lebih besar di Vietnam yang mencapai US$15,84 miliar atau sekitar Rp256 triliun. Sementara itu, penanaman modal di Indonesia hanya sebesar Rp1,7 triliun, tapi realisasinya baru Rp1,4 triliun.
Saat investasi yang masuk tinggi, para pengusaha Vietnam juga mengembangkan sayapnya ke sejumlah negara termasuk Indonesia. Sejumlah investor telah menanamkan modalnya ke negara ini.
Investasi Vietnam yang Mengalir di Indonesia
VinFast
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani sempat mengatakan perusahaan otomotif asal Vietnam yakni Vinfast telah menyatakan komitmen investasinya di Indonesia. Perusahaan tersebut akan membangun pabrik mobil listrik (electric vehicle/EV) di Kota Subang, Jawa Barat senilai hingga Rp4 triliun.
Adapun VinFast adalah anak usaha dari Vingroup, salah satu perusahaan swasta terbesar di Vietnam.
"Mereka berinvestasi di mobil listrik di Subang seluas 120 hektare. Rencananya mereka ingin berproduksi 50 ribu kendaraan per tahun, dengan investasi itu mencapai Rp4 triliun," kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta dikutip Rabu, 12 Maret 2025.
Perusahaan-perusahaan Vietnam dan Indonesia telah menandatangani berbagai perjanjian kerja sama di sektor energi hijau, transformasi digital, dan real estat. Misalnya, VinFast bermitra dengan Bank Negara Indonesia untuk mengembangkan solusi pembiayaan hijau jangka panjang.
Mobile World Group & Erajaya Indonesia: Ekspansi Ritel Elektronik
Perusahaan ritel elektronik terbesar di Vietnam, Mobile World Group, bekerja sama dengan Erajaya Indonesia untuk meningkatkan investasi di PT Era Blue Elektronik (Erablue). Kemitraan ini bertujuan memperluas jaringan ritel elektronik di Indonesia, menggabungkan kekuatan distribusi Erajaya dengan pengalaman operasional Mobile World Group.
FPT IS & Metrodata Electronics: Layanan Keamanan Siber
FPT Information System (FPT IS), bagian dari konglomerat teknologi terbesar Vietnam, FPT Corporation, menjalin kemitraan dengan Metrodata Electronics untuk membentuk FPT Metrodata Indonesia. Perusahaan ini akan fokus pada penyediaan layanan keamanan siber, mendukung transformasi digital di Indonesia.
V-Green & Prime Group: Infrastruktur Pengisian Kendaraan Listrik
V-Green, anak perusahaan dari Vingroup yang didukung oleh miliarder Pham Nhat Vuong, bekerja sama dengan Prime Group dari Mesir untuk membangun hingga 100.000 stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia dalam tiga tahun ke depan. Investasi ini diperkirakan mencapai $1,2 miliar dan akan mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Sisanya hanya berupa kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan Vietnam. Pada Maret 2025, Indonesia dan Vietnam meningkatkan hubungan mereka menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Langkah ini membuka peluang baru untuk kerja sama yang lebih luas di berbagai sektor, termasuk perdagangan, pertahanan, dan investasi.

Amirudin Zuhri
Editor
