Indeks Nikkei Jepang Melandai Setelah Mantan PM Shinzo Abe Ditembak
- "Pasti ada beragam alasan Nikkei tampak memangkas kenaikannya hari ini, dan insiden Abe adalah salah satunya karena saya yakin dia masih memiliki pengaruh pada kebijakan ekonomi dan moneter Jepang," ujar General Manager Departemen Riset Chibagin Asset Management Jun Morita.

Idham Nur Indrajaya
Author


Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengundurkan diri. / Reuters
(Istimewa)JAKARTA - Indeks Nikkei Jepang mendadak alami penurunan setelah mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe ditembak saat berkampanye untuk pemilihan parlemen, Jumat, 8 Juli 2022, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Jumat, 8 Juli 2022 pukul 09.00 WIB, indeks Nikkei 225 dibuka di level 26.623,85. Pada sesi pertama, Nikkei 225 masih menunjukkan performa yang cukup positif.
Meski demikian, Nikkei 225 tampak seperti kehilangan momentum untuk terus merangkak naik saat memasuki sesi kedua dan levelnya melandai ke angka 26.517,19 pada pantauan pukul 16.38 WIB meskipun masih naik tipis 0,1%.
- Tak Disangka, 4 Profesi Liar Ini Raup Cuan Besar di Indonesia
- 5 Instrumen Investasi Tercuan untuk Mengelola Harta Warisan
- Sontek 3 Strategi Bertahan Hidup saat Inflasi Tinggi
Dikutip dari Straitstime.com, investor langsung merespon kejadian yang menimpa Shinzo Abe dengan mencari aset safe-haven seperti yen yang naik sebanyak 0,5% setelah berita penembakan itu naik di media.
"Pasti ada beragam alasan Nikkei tampak memangkas kenaikannya hari ini, dan insiden Abe adalah salah satunya karena saya yakin dia masih memiliki pengaruh pada kebijakan ekonomi dan moneter Jepang," ujar General Manager Departemen Riset Chibagin Asset Management Jun Morita, Jumat, 8 Juli 2022.
Abe adalah sosok yang dikenal sangat mendukung pelonggaran kebijakan moneter dan pembelanjaan fiskal yang berani. Oleh karenanya, kematian Abe pun dinilai oleh Morita dapat berpengaruh pada kebijakan moneter di Jepang.
"Ketidakhadiran Abe dapat memengaruhi kebijakan moneter ultra-longgar bank sentral Jepang, yang tidak berdampak positif bagi pasar saham," kata Morita.
- Hindari! Ini Ciri - Ciri Perusahaan dengan Lingkungan Kerja Toksik
- Bikin Bangga, Pindad Digandeng Perusahaan UEA Calidus LLC Untuk Produksi Kendaraan Tempur 8x8
- Peneliti Temukan Ikan Aneh Tembus Pandang di Perairan Alaska
Sebelum meninggal, Abe sempat dilarikan ke rumah sakit Universitas Kedokteran Nara untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kasus pembunuhan yang terjadi pada Abe ini adalah kasus pembunuhan pertama terhadap seorang pejabat atau mantan PM Jepang sejak zaman militerisme sebelum perang di era 1930-an. Perdana Menteri Fumiko Kishida pun mengutuk kasus penembakan itu.
"Serangan ini adalah tindakan kebrutalan yang terjadi selama pemilihan dasar dari demokrasi kita dan benar-benar tidak dapat dimaafkan," kata Kishida dikutip dari Reuters, Jumat, 8 Juli 2022.

Fakhri Rezy
Editor
