IKNB

Premi Melesat 208 Persen Berkat Asuransi Digital, YOII Cetak Laba Rp16,45 Miliar setelah Merugi

  • Adi menjelaskan, lonjakan laba terutama didorong oleh performa cemerlang dari produk asuransi kecelakaan diri dan asuransi perjalanan, yang menjadi fokus pengembangan sepanjang 2024. YOII menghadirkan berbagai inovasi pada produk-produk tersebut agar lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen di era digital dan gaya hidup modern.
asuransi_digital_bersama_yoii_resmi_melantai_di_bei_oversubscribed_1835_kali.png
PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) saat melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 Januari 2025. (dok. Perseroan)

JAKARTA - PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), perusahaan asuransi berbasis teknologi yang fokus pada produk gaya hidup, mencatatkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2024. Pada tahun 2024, YOII mencatat laba bersih Rp16,45 miliar, berbalik dari kerugian Rp24,06 miliar yang diderita pada tahun sebelumnya.

Direktur Utama YOII, Adi Wibowo Adisaputro, menjelaskan bahwa pertumbuhan kinerja perusahaan tak lepas dari strategi dan transformasi yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu indikator utamanya adalah kenaikan pendapatan premi bruto sebesar 208,24% menjadi Rp327,29 miliar dibandingkan tahun 2023.

“Kami berharap kinerja tahun lalu dibarengi dengan aksi korporasi strategis yang kami lakukan awal tahun ini dengan melangkah sebagai perusahaan terbuka akan menjadi fondasi kinerja ke depan untuk terus bertumbuh dan berkelanjutan,” ujar Adi dalam Paparan Publik YOII yang dipantau secara virtual, Selasa, 29 April 2025. 

Inovasi Produk Jadi Motor Pertumbuhan Laba

Adi menjelaskan, lonjakan laba terutama didorong oleh performa cemerlang dari produk asuransi kecelakaan diri dan asuransi perjalanan, yang menjadi fokus pengembangan sepanjang 2024. YOII menghadirkan berbagai inovasi pada produk-produk tersebut agar lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen di era digital dan gaya hidup modern.

“Inisiatif tersebut berhasil meningkatkan daya tarik produk di pasar, memperluas basis pelanggan, serta berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan dan laba perusahaan,” jelasnya.

Strategi tersebut sejalan dengan tren kebutuhan masyarakat yang semakin mengedepankan solusi asuransi cepat, fleksibel, dan digital-friendly.

Aset dan Rasio Keuangan YOII Tetap Solid

Selain pertumbuhan pendapatan dan laba, YOII juga mencatatkan kondisi keuangan yang solid. Total aset perusahaan per akhir 2024 mencapai Rp256,06 miliar, tumbuh 1,53% dibandingkan tahun sebelumnya.

Beberapa rasio keuangan penting juga menunjukkan kesehatan perusahaan:

  • Rasio Solvabilitas (Risk-Based Capital): 939,11% (jauh di atas ketentuan OJK sebesar 120%)
  • Rasio Kecukupan Investasi: 176,93%
  • Rasio Likuiditas: 199,94%

Baca Juga: Hasil Investasi Asuransi Jiwa Merosot, Unit Link Diprediksi Masih Jadi Tulang Punggung Asuransi

Raih Penghargaan Best General Insurance 2024

Kinerja positif YOII juga diakui oleh industri. Perusahaan berhasil meraih penghargaan Best General Insurance 2024 dari Media Asuransi untuk kategori perusahaan dengan ekuitas Rp150 miliar hingga Rp250 miliar.

“Strategi kami cukup berhasil dengan mengelola perusahaan secara prinsip akuntabilitas dan kehati-hatian, serta responsif terhadap tantangan global dan nasional, sehingga mencatatkan kinerja yang positif,” ujar Adi.

Laba Ditahan untuk Perkuat Modal

Menanggapi kinerja 2024, YOII memutuskan untuk mengalokasikan seluruh laba bersih tahun berjalan guna memperkuat struktur permodalan. Langkah ini dinilai strategis untuk menciptakan fondasi keuangan yang sehat dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

“Ini bagian dari strategi jangka panjang kami dalam menciptakan fondasi keuangan yang lebih sehat dan tumbuh berkelanjutan,” kata Adi.

Realisasi Dana IPO dan Sisa Anggaran

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), manajemen YOII juga menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) senilai Rp41,20 miliar.

Rinciannya sebagai berikut:

  • Biaya emisi: Rp5,70 miliar
  • Dana yang telah direalisasikan: Rp11,51 miliar untuk kegiatan pemasaran dan operasional
  • Sisa dana: Rp23,98 miliar yang akan direalisasikan secara bertahap sesuai prospektus

Manajemen memastikan bahwa penggunaan sisa dana IPO akan dilakukan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan dan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG).