Gaya Hidup

Hewan Peliharaan Solusi Hilangnya Interaksi Sosial di Kala Pandemi

  • JAKARTA – Bersentuhan dengan hewan peliharaan diyakini dapat mengurangi stres selama pandemi Covid-19. Meski jarak fisik dapat membantu menghentikan penyebaran Covid-19, pembatasan kontak antarmanusia mengurangi kesempatan untuk bersentuhan. Tiffany Field, Direktur Touch Research Institute di Leonard M. Miller School of Medicine, University of Miami, mengatakan dari hasil survei di Facebook pada April 2020 selama lockdown […]

<p>Ilustrasi hewan peliharaan. Dok: Pexels. </p>

Ilustrasi hewan peliharaan. Dok: Pexels.

(Istimewa)

JAKARTA – Bersentuhan dengan hewan peliharaan diyakini dapat mengurangi stres selama pandemi Covid-19.

Meski jarak fisik dapat membantu menghentikan penyebaran Covid-19, pembatasan kontak antarmanusia mengurangi kesempatan untuk bersentuhan.

Tiffany Field, Direktur Touch Research Institute di Leonard M. Miller School of Medicine, University of Miami, mengatakan dari hasil survei di Facebook pada April 2020 selama lockdown di AS, sebanyak 60% orang melaporkan mereka kehilangan sentuhan.

“Ini bukan hanya terjadi pada orang yang hidup sendiri. Ini juga terjadi pada mereka yang tinggal bersama orang lain,” katanya, dilansir Healthline.

Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa 32% orang melaporkan kerap menyentuh pasangan mereka. Sebanyak 21% menyatakan sering menyentuh anak-anak mereka.

Field mengaitkan penggunaan teknologi membuat orang-orang yang tinggal di tempat yang sama sering tidak bersentuhan.

Hal ini didukung penelitian yang dilakukannya sebelum pandemi Covid-19. Saat mengamati orang-orang di gates bandara, timnya menemukan bahwa interaksi sosial rendah.

“Hanya 3% waktu yang digunakan orang-orang yang bepergian bersama untuk saling bersentuhan. Sebanyak 68% waktu mereka habiskan untuk menggunakan ponsel,” kata Field.

Menurutnya, media sosial telah berkontribusi pada kehilangan sentuhan sebelum Covid-19 terjadi. Lantas, pandemi virus corona memperburuk fenomena itu.

Solusi Hewan Peliharaan

Janette Young, dosen ilmu kesehatan di University of South Australia, mengatakan hewan peliharaan bisa menjadi jawaban atas fenomena kehilangan sentuhan ini.

Dia menilai, pandemi Covid-19 telah mengajari kita bahwa sentuhan sangat diperlukan untuk menjaga mental kita tetap baik.

Young memimpin tim peneliti yang melakukan penelitian tentang manfaat memiliki hewan peliharaan selama pandemi. Dari 32 peserta, lebih dari 90% berbicara tentang sentuhan pada hewan peliharaan mereka.

Para peserta mengatakan bahwa menyentuh hewan peliharaan mereka memberi mereka rasa nyaman, relaksasi, dan keakraban. Mereka menyentuh anjing atau kucingnya saat merasa tertekan, sedih, atau trauma.

Banyak peserta juga mencatat kemampuan hewan peliharaan untuk “tahu” bahwa mereka merasa tidak enak badan dan ingin dekat secara fisik. Beberapa peserta menyebut burung, domba, kuda, dan bahkan reptil sebagai hewan peliharaan yang membalas sentuhan.

“Hubungan kita yang dekat, perhatian, dan menyentuh hewan setidaknya dapat mengisi sebagian celah yang dialami banyak orang,” ujar Young.

Field mengatakan bahwa sentimen Young realistis saat Anda memikirkan efek fisiologis dari membelai hewan.

“Saat orang mengelus anjing atau kucing, mereka memberikan tekanan. Anda bisa merasakan tulang belakang kucing atau tulang rusuk anjing saat Anda mengelusnya dengan tekanan. Seperti tengah dipijat hewan peliharaan,” kata Field.

Manfaat pijat manusia berlaku untuk hewan peliharaan dan manusia.

“Kami memiliki penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang melakukan pijatan mendapatkan keuntungan sebanyak orang yang menerima pijatan dalam hal hormon stres seperti kortisol turun, dan serotonin – neurotransmitter alami tubuh untuk nyeri dan depresi – meningkat,” kata Field.

Studi pijat menunjukkan, ketika tekanan diterapkan, respons fisiologis mulai berlaku karena reseptor tekanan memperlambat sistem saraf. Kondisi ini mengurangi detak jantung dan tekanan darah.

Field mengatakan penelitian menunjukkan bahwa gelombang otak yang terkait dengan relaksasi juga terpengaruh.

“Ironisnya, kita berada di tengah pandemi virus dan salah satu hal yang dapat mengurangi risiko penularan atau tertular virus adalah stimulasi reseptor tekanan,” katanya.

Field mengatakan orang bisa mendapatkan stimulasi itu dari orang yang tinggal bersamanya dengan menggosok punggung, dan lain-lain, atau mendapatkannya dari hewan peliharaan.

Temuan mengenai manusia berkaitan dengan sentuhan pada hewan dimungkinkan. Sebab, sudah ada literatur yang menunjukkan orang dengan hewan peliharaan memiliki fungsi kekebalan yang lebih baik dan hidup lebih lama.

“Saya yakin ini karena efek interaksi, yang bersifat sangat fisik. Misal, hewan peliharaan yang duduk di pangkuan serta mengelus dan menggosok hewan peliharaan. Hal ini dapat meningkatkan fungsi kekebalan Anda dan karenanya memperpanjang hidup Anda,” kata Field.

Ia menambahkan, meski hal ini belum diukur pada anjing dan kucing, kemungkinan besar hasilnya sama.

Jika Anda tidak memiliki hewan peliharaan atau alergi terhadapnya, ada cara lain untuk mendapatkan efek sentuhan. Anda dapat berjalan di sekitar ruangan yang berguna untuk merangsang reseptor tekanan di kaki. Atau, menyikat tubuh saat mandi.

Latihan seperti crunch, peregangan, atau yoga juga dapat merangsang reseptor tekanan.