Fintech

Coinbase Masuk Indeks S&P 500, Kripto Semakin Diakui Wall Street

  • Mengutip laporan Bloomberg, S&P Dow Jones Indices telah mengumumkan bahwa Coinbase akan resmi masuk ke dalam indeks S&P 500 dan menggantikan posisi Discover Financial Services. Perubahan komposisi ini akan mulai berlaku sebelum sesi perdagangan dibuka pada Senin, 19 Mei 2025.
WhatsApp Image 2022-07-28 at 5.00.36 PM (1).jpeg
Ilustrasi perdagangan aset kripto (Ilustrasi TrenAsia/Muhammad Faiz Amali)

JAKARTA - Coinbase Global Inc., salah satu platform perdagangan kripto terbesar di Amerika Serikat, akan segera bergabung dalam jajaran perusahaan bergengsi yang tergabung dalam indeks S&P 500. Langkah ini menandai tonggak penting bagi adopsi aset digital di pasar keuangan arus utama.

Mengutip laporan Bloomberg, S&P Dow Jones Indices telah mengumumkan bahwa Coinbase akan resmi masuk ke dalam indeks S&P 500 dan menggantikan posisi Discover Financial Services. Perubahan komposisi ini akan mulai berlaku sebelum sesi perdagangan dibuka pada Senin, 19 Mei 2025.

Perubahan ini terjadi setelah Capital One Financial Corp. mendapatkan restu dari regulator untuk mengakuisisi Discover. Akuisisi tersebut menjadikan Capital One sebagai penerbit kartu kredit terbesar di AS berdasarkan volume pinjaman.

Saham Coinbase Langsung Melonjak di Perdagangan After-Hours

Tak lama setelah pengumuman tersebut, saham Coinbase melonjak hingga 13% dalam sesi perdagangan di luar jam bursa pada Selasa malam, 12 Mei 2025 waktu setempat. Lonjakan ini mencerminkan sentimen positif pasar terhadap masuknya Coinbase ke dalam indeks bergengsi tersebut.

Syarat Ketat untuk Masuk ke Indeks S&P 500

Agar sebuah perusahaan dapat bergabung ke dalam S&P 500, perusahaan tersebut harus memenuhi sejumlah kriteria ketat, antara lain memiliki kapitalisasi pasar minimal US$20,5 miliar, tingkat profitabilitas yang stabil, likuiditas tinggi, serta jumlah saham beredar yang memadai. Standar tersebut ditetapkan berdasarkan metodologi S&P per Maret 2025.

Masuk ke dalam indeks ini memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Selain meningkatkan profil perusahaan di mata investor institusi, banyak dana investasi pasif seperti ETF yang secara otomatis akan membeli saham perusahaan yang baru masuk demi menyesuaikan portofolio mereka. Sebaliknya, dikeluarkannya suatu perusahaan dari indeks dapat berdampak negatif terhadap harga sahamnya.

Simbol Perubahan Zaman bagi Industri Kripto

Bagi para pengamat pasar dan pendukung kripto, masuknya Coinbase ke S&P 500 dipandang sebagai sebuah pencapaian monumental. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa aset digital mulai diterima oleh sistem keuangan tradisional.

"Ini mencerminkan perubahan zaman. Ini adalah bentuk penerimaan terhadap saham-saham kripto di pasar utama," ungkap Dan Dolev, analis senior di Mizuho, dikutip dari Bloomberg, Selasa, 13 Mei 2025.

Sementara itu, David Schassler, kepala solusi multi-aset di VanEck, menyatakan bahwa langkah ini menandakan pergeseran besar dalam cara pasar keuangan tradisional melihat dan mengintegrasikan aset digital.

"Coinbase menjadi simbol penerimaan infrastruktur kripto ke dalam sistem keuangan konvensional," ujarnya.

Coinbase: Dari IPO hingga Valuasi US$53 Miliar

Empat tahun lalu, Coinbase mencetak sejarah sebagai perusahaan kripto pertama di Amerika Serikat yang melantai di bursa saham melalui mekanisme pencatatan langsung (direct listing). Sejak dua tahun terakhir, saham perusahaan ini mengalami lonjakan luar biasa, naik sekitar 260%, yang mengangkat valuasi perusahaan menjadi sekitar US$53 miliar.

Namun, perjalanan Coinbase tidak sepenuhnya mulus. Lonjakan harga saham terjadi di tengah berbagai gejolak industri, termasuk skandal besar dan runtuhnya platform FTX pada tahun 2022. Tantangan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pesat di sektor kripto tetap dibayangi oleh volatilitas dan ketidakpastian regulasi.

Baca Juga: Bitcoin Nyaris Sentuh US$100.000, Wall Street Hijau: Efek Domino The Fed?

Kinerja Keuangan Terbaru: Campuran Optimisme dan Tantangan

Meskipun valuasi Coinbase terus meningkat, kinerja keuangannya pada kuartal pertama tahun ini mencerminkan dinamika yang kompleks. Pendapatan perusahaan tercatat naik 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun menurun sekitar 10% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Laba bersih Coinbase juga mengalami penurunan tajam sebesar 94%, menjadi hanya US$66 juta. Penurunan ini sebagian besar dipicu oleh penyesuaian nilai portofolio kripto mereka terhadap harga pasar, yang menunjukkan betapa fluktuatifnya aset digital dalam neraca keuangan perusahaan.

Akuisisi Deribit: Ekspansi Strategis Coinbase

Di tengah transformasi pasar dan sorotan media, Coinbase mengumumkan langkah strategis lainnya, yakni rencana akuisisi terhadap Deribit, bursa kripto terbesar untuk produk derivatif Bitcoin dan Ether. Nilai transaksi ini mencapai US$2,9 miliar dan menjadi salah satu aksi korporasi terbesar dalam sejarah industri kripto.

Akuisisi ini dinilai sebagai langkah cerdas Coinbase untuk memperluas dominasi di segmen derivatif, menyusul meningkatnya minat institusi terhadap instrumen turunan kripto.

Dukungan Trump Dinilai Perkuat Posisi Industri Kripto

Masuknya Coinbase ke dalam S&P 500 juga tidak lepas dari dinamika politik di Amerika Serikat. Setelah Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden pada November 2024, sejumlah kebijakan pro-kripto mulai diberlakukan. Pemerintahannya diketahui menunjuk sejumlah pendukung aset digital di berbagai posisi strategis dan menghentikan beberapa upaya penegakan hukum yang dianggap menghambat inovasi industri kripto.

Hal ini memberikan angin segar bagi pelaku industri seperti Coinbase, yang selama ini berada di bawah tekanan regulator.