Finansial

Walaupun Pasar Melesu, Tingkat Adopsi Kripto di Indonesia Melonjak Tajam

  • Menurut laporan Chainalysis, tingkat adopsi kripto di Indoneisa melonjak tajam pada pertengahan 2023 ke peringkat ke-7 di kawasan Asia. Padahal, pada tahun sebelumnya Indonesia menempati peringkat ke-20.
WhatsApp Image 2022-07-28 at 5.00.36 PM (1).jpeg
Ilustrasi perdagangan aset kripto (Ilustrasi TrenAsia/Muhammad Faiz Amali)

JAKARTA - Tingkat adopsi aset kripto di Indonesia melonjak tajam walaupun pasarnya sendiri melesu sepanjang tahun 2023 berjalan.

Menurut laporan Chainalysis, tingkat adopsi kripto di Indoneisa melonjak tajam pada pertengahan 2023 ke peringkat ke-7 di kawasan Asia. Padahal, pada tahun sebelumnya Indonesia menempati peringkat ke-20.

Melalui penelitian berjudul “The 2023 Global Crypto Adoption Index: Central & Southern Asia Are Leading the Way in Grassroots Crypto Adoption", Chainalysis menemukan bahwa adopsi kripto di kawasan Asia mengalami perkembangan yang signifikan.

Perkembangan yang signifikan ini utamanya terjadi di kawasan Asia Selatan dan Tenggara, tercermin dari peningkatan volume transaksi, daya beli, dan jumlah penduduk di dua wilayah tersebut.

Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang disebut-sebut sebagai salah satu yang mengalami perkembangan aset kripto paling dinmais di dunia.

Chief Executive Officer (CEO) PT Crypto Berkat Indonesia (Tokocrypto) Yudhono Rawis mengatakan, peningkatan adopsi yang cukup pesat ini menjadi bukti bahwa pertumbuhan industri kripto di Indonesia tengah berjalan ke arah yang lebih baik, bahkan ketika pasar sedang lesu.

Tingginya adopsi kripto di Indonesia sekaligus menjadi tanda bahwa Tanah Air telah menjadi salah satu pemain utama dalam ekosistem kripto di tatanan global.

Menurut Yudho, salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan yang pesat pada adopsi kripto di Indonesia adalah peningkatan pemahaman masyarakat terhadap teknologi blockchain dan kripto.

Pendidikan dan informasi yang kini lebih mudah diakses pun telah membantu orang-orang di Indonesia untuk lebih memahami manfaat dan potensi dari aset kripto.

"Selain itu, pertumbuhan pesat ekonomi digital, termasuk e-commerce dan fintech, juga telah membuka pintu bagi kripto sebagai salah satu alat pembayaran dan investasi," kata Yudho kepada TrenAsia, dikutip Jumat, 15 September 2023.

Tidak hanya pada sisi adopsi, pertumbuhan jumlah investor kripto di Indonesia pun terus mengalami peningkatan.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 17,67 juta orang pada Juli 2023, meningkat 0,74% dari Juni 2023.

Akan tetapi, Yudho mencermati bahwa pencapaian tersebut memang mengesankan, tapi jumlahnya masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan populasi Indonesia yang mencapai 278 juta kepala.

"Ini menciptakan peluang yang besar bagi Indonesia, sebuah negara dengan bonus demografi yang sedang berlangsung dan penetrasi internet yang mencapai lebih dari 70% untuk menjadi salah satu pusat utama dalam industri kripto di Asia Tenggara," papar Yudho.

Yudho pun memandang regulasi yang semakin jelas dan membaiknya pemahaman pemerintah terhadap kripto sebagai faktor lain yang membantu mendongkrak adopsi kripto di Indonesia seiring dengan kepercayaan masyarakat yang bertumbuh.

Menurut Yudho, kehadiran pemerintah yang memberikan panduan lebih jelas tentang regulasi kripto telah menjadi faktor yang mengurangi ketidakpastian dalam industri dan mendorong lebih banyak orang untuk terjun ke ekosistem cryptocurrency.

"Regulasi yang jelas merupakan fondasi utama untuk membangun ekosistem kripto yang kuat di Indonesia. Ini adalah tanda positif bagi pelaku industri, dan kami sangat mengapresiasi komitmen pemeirntah dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan kripto," papar Yudho.