Perbandingan Modal Franchise SPBU Pertamina, Shell, dan BP
- Dengan mempertimbangkan modal, lokasi, dan preferensi bisnis, setiap calon mitra dapat memilih merek yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka.

Muhammad Imam Hatami
Author


JAKARTA - Membuka bisnis SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) merupakan peluang usaha yang menjanjikan, terutama dengan meningkatnya kebutuhan energi di Indonesia.
Tiga merek besar yang menawarkan kemitraan SPBU adalah Pertamina, Shell, dan BP. Berikut perbandingan biaya dan modal yang dibutuhkan untuk franchise SPBU dari ketiga merek tersebut.
Bisnis SPBU Pertamina
Sebagai BUMN energi terbesar di Indonesia, PT Pertamina (Persero) menawarkan berbagai skema kemitraan SPBU dengan biaya investasi yang relatif terjangkau.
Skema kemitraan yang tersedia meliputi CODO (Company Owned Dealer Operated), di mana Pertamina menyediakan fasilitas SPBU sementara mitra hanya mengelola operasional, serta DODO (Dealer Owned Dealer Operated), di mana mitra membangun dan mengelola SPBU secara mandiri.
Untuk jenis kemitraan, Pertamina menawarkan Pertashop dengan tiga paket investasi, yakni Gold dengan biaya Rp250 juta dan estimasi penjualan 400 liter per hari, kedua ada Platinum 1 dengan biaya Rp400 juta dan estimasi penjualan 1.000 liter per hari, ketiga Platinum 2 dengan biaya Rp500 juta dan estimasi penjualan 3.000 liter per hari.
Selain itu, untuk SPBU reguler, investasi yang dibutuhkan mulai dari Rp5 miliar hingga Rp10 miliar, tergantung lokasi dan skala. Ada juga program BBM Satu Harga yang memungkinkan mitra menjual BBM dengan harga seragam di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) dengan harga Premium Rp6.450 per liter dan Solar Rp5.150 per liter.
Selain itu, terdapat peluang bisnis SPBE PSO atau Stasiun Pengisian Bulk Elpiji untuk LPG bersubsidi dengan investasi yang bervariasi. Syarat kemitraan Pertamina meliputi badan usaha berbentuk PT, CV, koperasi, atau yayasan, memiliki modal yang cukup, serta kepemilikan lahan dan izin dari pemerintah daerah. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui link pertamina berikut dengan proses verifikasi maksimal dua bulan setelah dokumen diverifikasi.
Bisnis SPBU Shell
Perusahaan energi global asal Belanda, menawarkan kemitraan SPBU dengan skema DODO (Dealer Owned Dealer Operated). Jenis SPBU yang ditawarkan meliputi SPBU Konvensional dengan investasi Rp3,5 miliar hingga Rp5,5 miliar, luas lahan minimal 1.200 hingga 2.000 meter persegi, serta kapasitas operasional 10 hingga 20 kiloliter per hari dengan estimasi pengunjung 400 hingga 600 kendaraan per hari.
Alternatif lainnya adalah SPBU Modular dengan investasi Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar, luas lahan 1.000 hingga 1.200 meter persegi, serta kapasitas 4 hingga 9 kiloliter per hari dengan estimasi pengunjung 150 hingga 250 kendaraan per hari.
Keunggulan bermitra dengan Shell antara lain tidak adanya biaya joining fee atau monthly fee, Shell juga menanggung 30 hingga 50% investasi peralatan utama, serta memberikan bantuan dalam perizinan, pelatihan, dan pemasaran.
Selain itu, investasi yang diberikan oleh Shell menjadi milik mitra setelah 10 tahun. Syarat kemitraan meliputi kepemilikan badan usaha berbentuk PT, lahan minimal 1.000 meter persegi dengan lebar 25 meter, serta kesiapan mengikuti standar Retail Supply Agreement (RSA) dari Shell.
Keuntungan tambahan yang diperoleh mitra mencakup potensi balik modal dalam waktu 4 hingga 5 tahun serta kebebasan untuk menambah bisnis non-fuel retail seperti minimarket, restoran, ATM, dan laundry.
Bisnis SPBU BP (British Petroleum)
BP merupakan perusahaan energi multinasional asal Inggris. BP menawarkan kemitraan SPBU dengan dukungan teknologi bahan bakar Active.
Biaya kemitraan yang dibutuhkan meliputi biaya lisensi dan kemitraan sebesar Rp5 miliar hingga Rp7 miliar, pembangunan fasilitas sebesar Rp2 miliar hingga Rp4 miliar, biaya operasional awal sebesar Rp500 juta hingga Rp1 miliar, serta layanan tambahan seperti minimarket atau kafe dengan investasi Rp500 juta hingga Rp1,5 miliar.
Keuntungan bermitra dengan BP mencakup kepercayaan terhadap merek global yang sudah dikenal luas, penggunaan bahan bakar berkualitas dengan teknologi Active, serta dukungan operasional dan manajemen yang mencakup pelatihan.
Potensi pasar yang besar juga menjadi daya tarik tersendiri, seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan di Indonesia. Selain itu, BP juga memberikan kesempatan diversifikasi pendapatan melalui bisnis tambahan seperti minimarket, kafe, dan bengkel.
Proses kemitraan dengan BP dimulai dengan pengajuan permohonan melalui situs resmi BP atau perwakilan di Indonesia, dilanjutkan dengan evaluasi lokasi oleh BP, penandatanganan perjanjian, pembangunan fasilitas sesuai standar BP, pelatihan dan persiapan operasional, hingga akhirnya pembukaan SPBU dan memulai operasional bisnis.
Perbandingan Investasi SPBU: Pertamina, Shell, dan BP
1. Biaya Investasi & Modal
- Pertamina
- Pertashop: Rp250 juta
- SPBU Reguler: Rp5 miliar - Rp10 miliar
- Shell
- SPBU Modular: Rp1,5 miliar - Rp2 miliar
- SPBU Konvensional: Rp3,5 miliar - Rp5,5 miliar
- BP
- Biaya Lisensi & Kemitraan: Rp5 miliar - Rp7 miliar
- Tambahan Biaya Pembangunan & Operasional: Rp4 miliar - Rp5,5 miliar
2. Persyaratan Lahan
- Pertamina: Fleksibel sesuai skema kemitraan
- Shell: Minimal 1.000 m²
- BP: Minimal 1.000 m²
3. Keunggulan Masing-Masing
- Pertamina : Skema BBM Satu Harga, Pertashop sebagai opsi investasi lebih terjangkau, Fleksibilitas kemitraan
- Shell : Fleksibilitas investasi dengan opsi SPBU modular, Dukungan bisnis tambahan bagi mitra
- BP : Teknologi bahan bakar Active, Citra merek global yang kuat
Dengan mempertimbangkan modal, lokasi, dan preferensi bisnis, setiap calon mitra dapat memilih merek yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka.
Bagi yang memiliki modal terbatas, Pertashop dari Pertamina bisa menjadi pilihan yang ideal. Sementara itu, Shell dan BP menawarkan peluang lebih besar bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam skala yang lebih besar dengan merek internasional.

Ananda Astridianka
Editor
