Bursa Saham

Prajogo Pangestu Borong Saham BREN 37,8 Juta Lembar, Berapa Harganya?

  • Prajogo Pangestu baru saja memborong saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Transaksi dilakukan saat saham perseroan diperdagangakan dengan skema PPK FCA.
202311131409-main.jpg
Prajogo Pangestu (Dok/Ist)

JAKARTA – Chairman Grup Barito Pacific, Prajogo Pangestu, baru saja memborong saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Transaksi ini terjadi pada hari ini Senin, 10 Juni 2024, dengan total saham yang dibeli sebanyak 37.848.800 atau 37,8 juta saham.

Direktur dan Corporate Secretary BREN, Merly, penambahan kepemilikan saham oleh Prajogo Pangestu merupakan bentuk kepercayaan beliau terhadap langkah-langkah strategis dalam pengembangan dan ekspansi usaha yang telah dilakukan oleh Barito Renewables beserta anak usahanya, Star Energy Geothermal dan Barito Wind Energy.

“BREN sendiri telah menyelesaikan akuisisi penting yang menambah portofolio energi hijau melalui Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sidrap 1 oleh anak usahanya, Barito Wind Energy, yang memiliki kapasitas sebesar 75 Megawatt/MW,” jelasnya melalui keterangan resmi pada Senin, 10 Juni 2024. 

Akan tetapi, Merly tidak merincikan rentang harga saat Prajogo Pangestu memborong saham tersebut. Data dari RTI Business menujukkan BREN hari ini bergerak volatil di rentang Rp5.500 per saham hingga Rp6.650 per saham. 

Dengan asumsi harga pembukaan pasar hari ini yakni Rp5.500 per lembar, maka Prajogo Pangestu merogoh kocek sedalam Rp208,16 miliar untuk membayar transaksi tersebut.

Namun, sejak 29 Mei 2024 hingga satu bulan ke depan, saham BREN diperdagangkan dengan mekanisme Full Call Action. Alhasil, investor tidak bisa melihat tawaran penawaran atau bid offer seperti pada perdagangan saham biasa. 

Data RTI Business pada perdagangan sesi pertama FCA pertama pukul 10.00 WIB, saham BREN parkir merah dengan amblas 9% ke level Rp5.500. Namun kondisi tersebut berbalik di sesi II FCA, BREN parkir hijau di possi Rp6.650 per saham atau naik 9,92% menyentuh Auto Rejection Atas (ARA).

Jika mengasumsikan dua harga yang terbentuk, maka Prajogo Pangestu merogoh kocek berkisar Rp208,16 miliar hingga Rp251,69 miliar. Saat ini, kapitalisasi pasar BREN tercatat sebesar Rp889,68 triliun dengan PER sebesar 486,94 kali dan PBVR sebesar Rp118,63 kali. 

Selain melakukan ekspansi di PLTB, BREN melalui anak usaha di bidang panas bumi, Star Energy Geothermal, sedang merealisasikan penambahan 116 MW kapasitas total panas bumi di tiga wilayah operasi di Salak, Darajat dan Wayang Windu. 

Dari total kapasitas tersebut, 53 MW di antaranya akan dicapai melalui dua strategi, yaitu pengembangan Salak Binary dan program retrofit. "Penambahan kapasitas ini merupakan bagian dari growth story BREN untuk menambah kapasitas melalui pertumbuhan organik," kata Merly