Bursa Saham

IHSG Melemah Signifikan Selasa Sore, Bursa Asia Juga Tertekan

  • Selain IHSG, indeks saham unggulan LQ45 juga mengalami tekanan. LQ45 melemah 12,490 poin atau 1,69% ke level 725,280, mencerminkan sentimen negatif yang melanda pasar.
3_Istilah_Penting_Tentang_IPO.jpg
Ilustrasi saham IPO. (IDX Channel) (IDX Channel)

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan signifikan pada perdagangan sore hari ini, Selasa, 4 maret 2024. IHSG ditutup turun 139,257 poin atau melemah 2,14% ke level 6.380,401 setelah sebelumnya dibuka di level 6.480,505. 

Koreksi ini terjadi setelah IHSG sempat mencatatkan rebound tajam dalam beberapa sesi sebelumnya.

Selain IHSG, indeks saham unggulan LQ45 juga mengalami tekanan. LQ45 melemah 12,490 poin atau 1,69% ke level 725,280, mencerminkan sentimen negatif yang melanda pasar.

Di tengah pelemahan IHSG, nilai tukar rupiah justru menunjukkan penguatan. Rupiah menguat 35 poin atau naik 0,21% ke level Rp16.440 per dolar AS. Penguatan ini mencerminkan stabilitas mata uang domestik di tengah ketidakpastian global.

Sejalan dengan pelemahan IHSG, bursa saham Asia juga mengalami tekanan. Indeks Nikkei di Jepang turun 1,20%, sementara Hang Seng di Hong Kong melemah tipis 0,03%. Pelemahan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan global.

Faktor Tekanan Terhadap IHSG

Pelemahan IHSG terjadi akibat tekanan dari beberapa faktor. Salah satunya adalah koreksi teknikal setelah rebound tajam yang terjadi sebelumnya. 

Selain itu, sentimen negatif juga datang dari kebijakan tarif impor AS terhadap Meksiko dan Kanada, yang menimbulkan kekhawatiran di pasar global.

Secara teknikal, IHSG berpotensi bertahan dalam zona koreksi. Level resistance berada di kisaran 6.773-6.909, sementara support berada di level 6.292-6.085. 

Investor diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan global yang berpotensi memengaruhi pergerakan pasar saham domestik.

Dengan volatilitas pasar yang masih tinggi, pelaku pasar disarankan untuk memperhatikan faktor fundamental dan sentimen eksternal yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa waktu ke depan.

Pada perdagangan IHSG hari ini, tercatat sebanyak 7,78 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi 620.000 kali dan total nilai transaksi mencapai Rp5,65 triliun.

Dari keseluruhan pergerakan saham, sebanyak 391 saham mengalami koreksi, 175 saham menguat, dan 211 saham stagnan. Hampir seluruh sektor mengalami tekanan, dengan sektor bahan baku dan energi menjadi yang paling tertekan, masing-masing turun 3,17 persen dan 3,15 persen. 

Sektor lainnya yang turut melemah antara lain sektor siklikal (-2,06 persen), properti (-1,51 persen), teknologi (-1,41 persen), transportasi (-1,06 persen), serta infrastruktur (-1,02 persen). 

Sementara itu, sektor industrial turun 0,87 persen, sektor non-siklikal melemah 0,61 persen, dan sektor kesehatan terkoreksi 0,21 persen. 

Di sisi lain, sektor keuangan menjadi satu-satunya yang mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,02 persen, didorong oleh kenaikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 0,57 persen. 

Sentimen negatif juga terlihat di bursa Asia, di mana indeks Nikkei 225 merosot 1,98 persen, Hang Seng Index turun 0,45 persen, dan Shanghai Composite Index melemah tipis 0,01 persen.