Dunia

Usai Hengkang dari Indonesia, Startup Zomato Bidik Dana Segar IPO Rp18,9 Triliun

  • Startup Zomato berencana melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa India pada 14 Juli 2021. Zomato membidik dana hingga US$1,3 miliar atau Rp18,9 triliun (Asumsi kurs Rp14.550 per dolar Amerika Serikat).

<p>Pekerja startup Zomato /AFP</p>

Pekerja startup Zomato /AFP

(Istimewa)

JAKARTA – Startup Zomato berencana melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa India pada 14 Juli 2021. Zomato membidik dana hingga US$1,3 miliar atau Rp18,9 triliun (Asumsi kurs Rp14.550 per dolar Amerika Serikat).

Sebelum IPO, Zomato diketahui hengkang dari Indonesia untuk memperkuat bisnis di negeri asalnya. Aplikasi agregator restoran tersebut bakal menerbitkan saham senilai 72-76 rupee per lembar.

Selain menjadi agregator restoran, Zomato bakal merambah bisnis layanan pengiriman makanan dalam waktu dekat.

Mengutip AFP, Co-Founder Zomato Gaurav Gupta menyebut bisnis itu belum banyak dieksplorasi pemain-pemain serupa di India. Hal itu disebabkan karena pangsa pasar layanan antar makanan di India hanya hanya menembus 8%-9%.

Kendati demikian, Guarav menyebut bakal tetap mengadu nasib dengan coba merambah bisnis tersebut usai mendapat suntikan dana dari IPO.

“Kami akan mengubah kebiasaan orang India akan makanan rumahan dan kami sangat senang dengan peluang dari perilaku baru ini,” kata Guarav, dikutip Sabtu, 10 Juli 2021.

Sebelum IPO, Zomato melaporkan pendapatan hingga 20 miliar rupee pada 2020. Namun, Zomato diklaim masih mengalami kerugian hingga 8,16 miliar pada periode yang sama.

Startup ini berasal dai New Delhi, India, sejak 2008. Setalah 13 tahun berdiri, Zomato kini telah memiliki lebih dari 5.000 karyawan.

Layanannya pun tersedia di hingga 10.000 kota di 20 negara. Berdasarkan laporan CB Insight, valuasi startup ini disebut menembus US$1 miliar.