Transformasi CUAN: Diversifikasi Listrik dan Batu Bara Metalurgi, Target Harga Dikerek Segini
- CUAN mengakuisisi proyek PLTU 680 MW di Halmahera Timur untuk mengamankan pendapatan berulang mulai 2028. Langkah ini dinilai strategis untuk mengurangi ketergantungan perusahaan pada siklus harga komoditas.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menegaskan strategi diversifikasi guna mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Emiten milik Prajogo Pangestu ini melakukan ekspansi besar di sektor pembangkit listrik serta peningkatan produksi batu bara metalurgi untuk memperkuat visibilitas laba melampaui siklus komoditas.
Langkah strategis ini mendorong Henan Putihrai Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham CUAN dengan target harga Rp3.500. Target tersebut mencerminkan potensi penguatan lebih dari 40%, berdasarkan penilaian menggunakan model Discounted Cash Flow (DCF) 10 tahun dengan parameter WACC 9,55%.
Analis Henan Putihrai, Irsyady Hanief dan Dennis Tay, menilai transformasi ini akan mengubah profil pendapatan perusahaan. Berikut adalah bedah strategi CUAN dalam membangun dua pilar bisnis baru, mulai dari proyek pembangkit listrik jumbo hingga ekspansi agresif di tambang batu bara premium.
1. Masuk Bisnis Pembangkit Listrik (GDI)
Akuisisi 90% saham Guna Darma Integra (GDI) menjadi pijakan CUAN memasuki bisnis pembangkit listrik. GDI memegang proyek PLTU berbasis batu bara berkapasitas 680 MW di Halmahera Timur, dengan nilai investasi sekitar US$600 juta dan estimasi masa konstruksi selama 28 bulan.
Progres pembangunan telah dimulai dengan kegiatan pembersihan lahan (land clearing). Sementara itu, proses pembiayaan melalui pinjaman bank ditargetkan mencapai financial close sebelum akhir tahun ini. Hal ini menandai dicapainya tonggak penting sebelum proses konstruksi penuh berjalan di lapangan.
2. Proyeksi Pendapatan Berulang 2028
Mulai 2028, proyek PLTU ini diproyeksikan menghasilkan pendapatan sekitar US$328 juta per tahun dengan margin EBITDA 40%. Hal ini menciptakan arus kas kontraktual jangka panjang dan basis pendapatan berulang yang lebih tahan terhadap volatilitas harga komoditas batu bara di pasar global.
Masuknya CUAN ke segmen pembangkit listrik berskala 600 MW ke atas juga membuka peluang re-rating valuasi. Pertumbuhan skala bisnis dan stabilitas arus kas dari sektor infrastruktur energi ini dinilai akan memberikan premium valuasi dibandingkan perusahaan tambang batu bara konvensional.
3. Ekspansi Batu Bara Metalurgi
Di segmen batu bara metalurgi, CUAN memasuki fase percepatan produksi yang signifikan. Volume produksi diproyeksikan melonjak dari 200 ribu ton pada 2024 menjadi 1 juta ton di 2025, dan mencapai puncaknya menuju 5 juta ton pada 2027 saat tambang DBK beroperasi.
Ekspansi multi-tahun yang agresif ini memperkuat posisi CUAN di pasar batu bara metalurgi premium. Strategi ini bertujuan meningkatkan ketahanan harga jual rata-rata dan memaksimalkan profitabilitas perusahaan, yang kinerjanya berkaitan erat dengan permintaan industri baja global yang terus bertumbuh.
4. Kinerja Keuangan Kuartal III-2025
Hingga September 2025, CUAN membukukan pendapatan solid sebesar US$796,6 juta, tumbuh 45,9% secara tahunan. Laba operasional tetap kuat di US$82,5 juta, dengan kinerja kuartal III menunjukkan pemulihan signifikan yang menjadi sinyal kuat bahwa kinerja perusahaan telah memasuki fase rebound berkelanjutan.
Pertumbuhan kuat dari segmen batu bara ini diharapkan menjadi jembatan pendapatan yang vital. Arus kas dari operasional saat ini akan menopang kinerja keuangan perusahaan sebelum kontribusi besar dari proyek PLTU mulai masuk secara penuh ke dalam pembukuan pada tahun 2028 mendatang.

Alvin Bagaskara
Editor
