Transaksi Berjalan Kuartal III Terbaik dalam Satu Dekade
JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai perbaikan transaksi berjalan Indonesia kuartal III 2020 yang dipicu oleh surplus neraca perdagangan mencapai US$964 juta atau 0,36 persen terhadap PDB merupakan yang terbaik sepanjang satu dekade terakhir. “Surplus neraca dagang memberikan perbaikan pada transaksi berjalan Indonesia untuk pertama kali sejak satu dekade terakhir,” katanya dalam diskusi […]

Amirudin Zuhri
Author


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto/ Sumber: Trenasia.co
JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai perbaikan transaksi berjalan Indonesia kuartal III 2020 yang dipicu oleh surplus neraca perdagangan mencapai US$964 juta atau 0,36 persen terhadap PDB merupakan yang terbaik sepanjang satu dekade terakhir.
“Surplus neraca dagang memberikan perbaikan pada transaksi berjalan Indonesia untuk pertama kali sejak satu dekade terakhir,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa 8 Desember 2020.
Airlangga mengatakan melalui dukungan dari transaksi modal dan finansial yang positif pada kuartal III juga membuat neraca pembayaran Indonesia (NPI) mengalami surplus sebesar US$2,1 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Menurutnya, berbagai pencapaian tersebut menunjukkan bahwa ketahanan sektor eksternal Indonesia masih kuat di tengah tekanan pandemi sehingga memunculkan optimisme prospek perekonomian ke depannya.
“Pencapaian ini ditunjukkan oleh ketahanan sektor eksternal yang masih kuat dan optimisme prospek perekonomian ke depan,” ujarnya dilansir Antara.
Ia menyatakan Indonesia telah keluar dari titik terendah dampak pandemi COVID-19 setelah mengalami kontraksi sangat dalam pada kuartal II yang mencapai 5,32 persen dan mampu membaik ke level minus 3,49 persen pada kuartal III.
“Di kuartal III kita melewati titik terendah atau rock bottom dengan kontraksi 3,49 persen lebih baik dari kontraksi kuartal II 5,32 persen. Ini momentum pemulihan ekonomi dan harus dijaga,” tegasnya.
Airlangga mengatakan momentum terjadinya pemulihan ini harus terus dijaga seiring dengan upaya pemerintah untuk menerapkan kebijakan gas dan rem penanganan kasus COVID-19 di Indonesia.
Ia memastikan penyeimbangan kebijakan gas dan rem untuk bidang kesehatan dan ekonomi akan berimplikasi pada kebangkitan optimisme masyarakat sejalan dengan mulai tersedianya vaksin.
“Kita menunggu prosedur emergency user authorization dari BPOM dan ini jadi prioritas pemerintah. Kita berharap bahwa vaksin game changer mampu meningkatkan kepercayaan publik, kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.
