Tren Pasar

TOBA, ENRG, PGEO Jadi Andalan Saat IHSG Melemah

  • Bareksa merekomendasikan saham TOBA, ENRG, dan PGEO untuk trading hari ini, 7 Oktober 2025. Meski IHSG berpotensi melemah, ketiganya dinilai masih punya peluang teknikal positif.
Ilustrasi Pengamatan IHSG - Panji 3.jpg
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis 16 Maret 2023. Hari ini (17/3) IHSG dibuka menguat 49,65 poin atau 0,76 persen ke posisi 6.615,3. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 9,87 poin atau 1,09 persen ke posisi 917,3. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Tim Analis Bareksa merekomendasikan tiga saham unggulan untuk trading pada Selasa 7 Oktober 2025, yakni PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Ketiganya dinilai memiliki potensi penguatan teknikal di tengah proyeksi pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Saham TOBA tercatat melesat 6,05% ke posisi Rp1.315 pada perdagangan Senin (6/10). Emiten yang bergerak di sektor tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit ini direkomendasikan beli untuk trading dengan harga masuk di rentang Rp1.260–1.300, target ambil untung di Rp1.365–1.400, serta batas stop rugi di Rp1.200.

Sementara itu, saham ENRG naik 3,66% menjadi Rp990. Emiten hulu migas tersebut direkomendasikan beli untuk trading pada kisaran Rp930–980, dengan target ambil untung di Rp1.025 dan Rp1.050, serta stop rugi di Rp860.

Tabel: Rekomendasi Saham Hari Ini (7/10)

Stock Pick (Rp)
 
TOBAENRG
 
PGEO
Last Price1.3159901.455
RecommendationTrading BuyTrading BuyTrading Buy
Entry Range1.3009801.450
1.2609301.400
Target Price (TP) 11.3651.0251.500
Target Price (TP) 21.4001.0501.540
Stop Loss1.2008601.340

Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 6/10/2025

Adapun saham PGEO meningkat 3,93% ke level Rp1.455. Emiten energi panas bumi milik Pertamina ini direkomendasikan beli untuk trading di rentang Rp1.400–1.450, target ambil untung di Rp1.500 dan Rp1.540, dan stop rugi di Rp1.340.

Dari sisi pasar, IHSG ditutup menguat 22 poin atau 0,27% ke level 8.140 pada Senin (6/10), dengan investor asing membukukan net buy Rp2 triliun. Menurut riset teknikal Ciptadana Sekuritas Asia, tiga sektor utama yang menopang penguatan indeks adalah teknologi (2,36%), infrastruktur (2,01%), dan bahan baku (1,18%).

Kinerja indeks turut didorong oleh lonjakan harga sejumlah saham besar seperti BREN yang naik 4,45% ke Rp9.975, BRPT menguat 3,9% ke Rp4.000, dan TPIA meningkat 3,63% ke Rp7.850. Sementara itu, rupiah melemah 14 poin ke level Rp16.554 per dolar AS.

Secara teknikal, IHSG diproyeksikan bergerak di kisaran 8.034–8.176 dengan potensi penutupan di zona negatif pada perdagangan hari ini (7/10).