Tilly Norwood Aktris AI yang Diprediksi Jadi Scarlett Johansson
- Tilly Norwood diciptakan oleh aktris sekaligus inovator teknologi, Eline Van der Velden. Studio AI miliknya, Xicoia, yang merupakan pengembangan dari perusahaan produksi AI bernama Particle6, berfokus untuk memelopori hadirnya talenta digital di dunia film dan televisi.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Minat Hollywood terhadap artis digital semakin berkembang, dengan aktris virtual Tilly Norwood yang dikembangkan oleh studio bakat berbasis AI, Xicoia, hampir mendapatkan pekerjaan profesional.
Dalam ajang Zurich Summit akhir pekan lalu, aktris sekaligus teknolog Eline Van der Velden mengungkapkan bahwa perusahaannya, Xicoia, sedang mendekati kesepakatan untuk memastikan Tilly Norwood mendapat perwakilan resmi di dunia profesional.
Jika ada agen yang berhasil merekrutnya, Tilly Norwood akan menjadi salah satu artis virtual pertama yang secara resmi mendapatkan perwakilan, sesuatu yang selama ini hanya berlaku bagi aktor manusia.
“Pada Februari lalu kami banyak menghadiri rapat, dan sebagian besar orang berkata, ‘Ini tidak ada artinya, tidak akan terjadi.’ Namun, ketika masuk Mei, mereka justru berkata, ‘Kita harus bekerja sama dengan kalian,’” kata Van der Velden.
“Saat pertama kali kami memperkenalkan Tilly, reaksi orang-orang adalah, ‘Itu apa?’ Dan kini, dalam beberapa bulan ke depan, kami akan mengumumkan agensi yang akan mewakilinya,” ungkapnya seperti dikutip dari Deadline.
Siapa Tilly Norwood?
Dilansir dari NDTV, Tilly Norwood diciptakan oleh aktris sekaligus inovator teknologi, Eline Van der Velden.
Studio AI miliknya, Xicoia, yang merupakan pengembangan dari perusahaan produksi AI bernama Particle6, berfokus untuk memelopori hadirnya talenta digital di dunia film dan televisi.
Karakter Tilly pertama kali diperkenalkan kepada penonton lewat keterlibatannya dalam sebuah sketsa komedi berjudul AI Commissioner, yang secara satir menggambarkan arah produksi televisi di masa depan.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, Tilly menulis, “Tidak bisa dipercaya… peran pertamaku akhirnya tayang!”
Van der Velden menegaskan visinya, “Kami ingin Tilly menjadi seperti Scarlett Johansson atau Natalie Portman berikutnya, itulah tujuan utama yang sedang kami kejar,” ujarnya kepada Broadcast International pada Juli lalu.
Protes dari Bintang Hollywood
Rencana Tilly Norwood untuk memperoleh perwakilan profesional memicu reaksi keras dari para aktor di industri hiburan.
Melissa Barrera, yang dikenal lewat perannya di In the Heights, melalui Instagram Stories menyerukan agar sesama aktor memutus kerja sama dengan agen mana pun yang menandatangani kontrak dengan Norwood.
“Semoga semua aktor yang diwakili agen itu langsung memutus kontrak mereka. Jijik sekali, baca situasi dong.”
Sementara itu, Kiersey Clemons menuntut adanya transparansi, meminta agar nama-nama agensi yang terlibat diumumkan ke publik.
Bintang Matilda, Mara Wilson, seperti dikutip Variety, juga melontarkan kritik. “Bagaimana dengan ratusan perempuan muda sungguhan yang wajahnya digabungkan untuk menciptakannya? Mengapa kalian tidak merekrut salah satu dari mereka?”
Aktris Toni Collette pun mengekspresikan ketidaksenangannya dengan singkat namun jelas, hanya mengunggah deretan emoji wajah berteriak.
Di samping itu, Sutradara asal Italia, Luca Guadagnino, menulis di media sosial bahwa ini menandai akhir industri hiburan seperti yang dikenal saat ini. “Ucapkan selamat tinggal pada aktor. Tidak ada yang seharusnya mendukung hal ini.”
Aktris nominasi Oscar, Emily Blunt, dalam sebuah podcast Variety berkata, “Apakah ini membuat saya kecewa? Saya bahkan tidak tahu bagaimana menjawabnya, selain mengatakan betapa menakutkannya hal ini.”
“Tidak, serius? Itu AI? Astaga, kita benar-benar dalam masalah. Ini sangat menakutkan. Ayolah, agensi, jangan lakukan ini. Tolong berhenti. Jangan ambil koneksi manusia dari kami,” ujarnya saat diperlihatkan gambar Norwood, dilansir dari RNZ.
Dalam acara bincang AS The View, Whoopi Goldberg menyebut aktor buatan AI memiliki keuntungan yang tidak adil.
“Masalahnya, menurut saya, adalah kita harus bersaing dengan sesuatu yang dihasilkan dari 5000 aktor lain.”
Namun, ia juga menegaskan siap menghadapi tantangan itu. “Ayo saja. Mereka selalu bisa dibedakan dari kita. Gerakan kita berbeda, ekspresi wajah kita berbeda, tubuh kita berbeda.”
Sementara, bintang Pretty Little Liars, Lucy Hale, hanya menanggapi singkat dengan kata “tidak”. Dan aktor The White Lotus, Lukas Gage, melontarkan gurauan. “Dia benar-benar mimpi buruk untuk diajak bekerja sama.”
Di tengah gelombang kritik, Eline Van der Velden menegaskan bahwa Tilly Norwood bukanlah pengganti manusia, melainkan sebuah karya seni.
“Bagi mereka yang marah atas kehadiran karakter AI Tilly Norwood, ia bukanlah pengganti manusia, melainkan sebuah karya kreatif, sebuah seni. Seperti bentuk seni lain sebelumnya, Tilly memicu percakapan, dan hal itu sendiri menunjukkan kekuatan kreativitas.” Pesan serupa juga dibagikan melalui akun Instagram Norwood.
Ia menambahkan, “Saya melihat AI bukan sebagai pengganti manusia, melainkan alat baru, kuas baru. Sama seperti animasi, boneka, atau CGI yang membuka peluang baru tanpa menghapus peran akting langsung, AI menawarkan cara lain untuk berimajinasi dan menciptakan cerita.”

Distika Safara Setianda
Editor
