Tren Pasar

Tambang Pani Dimulai, Prospek EMAS Kian Mengilap

  • PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) resmi memulai operasi Proyek Emas Pani di Gorontalo dengan cadangan lebih dari 7 juta ons emas. Produksi ditargetkan hingga 500 ribu ons per tahun pada 2030, sekaligus dorong lapangan kerja dan ekonomi regional.
Kabar_Rating-MSCI_Foto_lores-2048x991.jpg
Pekerja Merdeka Copper Gold. (Dok/merdekacoppergold.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) resmi memulai operasi penambangan di Proyek Emas Pani, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, pada 1 Oktober 2025. Tahap awal kegiatan ditandai dengan pengupasan lapisan tanah penutup (overburden stripping) dan ekstraksi bijih pertama.

Mengutip riset Ciptadana Sekuritas Asia Jumat, 3 Oktober 2025, Proyek Emas Pani memiliki sumber daya lebih dari 7 juta ons emas dengan umur tambang multi-dekade, menjadikannya salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia.

Pada fase awal, EMAS mengadopsi metode heap leach berkapasitas 7 juta ton bijih per tahun dengan target produksi sekitar 140 ribu ons emas per tahun. Selanjutnya, perusahaan menyiapkan pembangunan fasilitas carbon-in-leach (CIL) berkapasitas awal 7,5 juta ton per tahun yang ditargetkan naik menjadi 12 juta ton pada 2030. Jika terealisasi, kapasitas itu berpotensi mendorong produksi puncak hingga 500 ribu ons emas per tahun.

Presiden Direktur EMAS, Boyke Poerbaya Abidin, menyebut pencapaian ini sebagai tonggak penting yang tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional, tetapi juga menghadirkan lapangan kerja, pemberdayaan usaha lokal, serta penerimaan negara lewat pajak dan royalti. Ia menegaskan, seluruh kegiatan operasional mengedepankan praktik pertambangan yang baik (Good Mining Practices/GMP) serta standar lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang tinggi.

“Proyek ini diharapkan memberi nilai berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan, sekaligus membawa efek berganda bagi masyarakat sekitar,” ujar Boyke.

Meski demikian, Ciptadana menilai kesuksesan proyek masih bergantung pada konsistensi implementasi ESG, efektivitas pengendalian biaya, pengelolaan hubungan dengan komunitas lokal, serta dinamika harga emas global. Saat ini, Ciptadana Sekuritas belum mengeluarkan rekomendasi untuk saham EMAS.