Tahun Pandemi, Lowongan Kerja di Indonesia Bertambah 31 Persen per Bulan
Jobstreet Indonesia menyatakan jumlah lowongan kerja di Indonesia mengalami peningkatan rata-rata 31% setiap bulannya pada 2021 jika dibandingkan pada 2020.

Laila Ramdhini
Author


Pekerja melintas pada jam pulang kerja di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 22 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
(Istimewa)JAKARTA – Jobstreet Indonesia menyatakan jumlah lowongan kerja di Indonesia mengalami peningkatan rata-rata 31% setiap bulannya pada 2021 jika dibandingkan pada 2020.
“Jumlah lowongan kerja terus meningkat pada 2021, meskipun belum kembali ke tingkat pra-COVID,” kata Country Manager Jobstreet Indonesia Faridah Lim, pada seminar web di Jakarta, Senin.
Adapun 10 industri dengan lowongan terbanyak dan alami peningkatan tertinggi di 2021 yakni pada posisi pertama diisi oleh pekerjaan bidang manajemen/konsultasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengalami peningkatan 46%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Sektor manajemen atau konsultasi SDM termasuk yang mengalami peningkatan signifikan,” ujar Faridah.
Kemudian, bidang layanan kesehatan/medis yang meningkat 45 persen. Posisi ketiga ditempati sektor transportasi/logistik yang naik 39%.
“Meningkatnya sektor transportasi/logistik ini sejalan dengan semakin maraknya masyarakat yang belanja lewat e-commerce. Ini memang berkembang pesat. Jadi berkaitan,” ujar Faridah.
Posisi lowongan selanjutnya yakni perdagangan umum dan grosir yang naik 38%. Kemudian, makanan, minuman, katering, dan restoran sebesar 35%.
“Jika pada masa PSBB orang tidak bisa makan di restoran, banyak yang memanfaatkan layanan pesan antar, kini restoran sudah mulai buka, sudah mulai banyak yang makan dan minum di restoran,” ujar Faridah.
Lima industri lain yang juga mengalami peningkatan lowongan yakni sektor teknologi informasi (28%), produk konsumen (23 persen), ritel (23%), manufaktur (22%), dan properti (12%).
“Ini adalah 10 besar industri yang memberikan harapan lowongan pekerjaan di saat pandemi, yang dapat menjadi peluang,” pungkas Faridah.
