Survei Terbaru BI: Konsumsi Naik, Tabungan Warga Menipis
- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan porsi tabungan masyarakat dari pendapatan semakin menciut pada Februari 2025. Hal ini lantaran porsi pengeluaran untuk konsumsi yang meningkat dibanding bulan sebelumnya. Temuan itu muncul dalam survei keyakinan konsumen yang dirilis BI, Selasa, 11 Maret 2025.

Chrisna Chanis Cara
Author


JAKARTA—Bank Indonesia (BI) mengungkapkan porsi tabungan masyarakat dari pendapatan semakin menciut pada Februari 2025. Hal ini lantaran porsi pengeluaran untuk konsumsi yang meningkat dibanding bulan sebelumnya. Temuan itu muncul dalam survei keyakinan konsumen yang dirilis BI, Selasa, 11 Maret 2025.
BI mencatat kondisi keuangan konsumen pada Februari 2025, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi tercatat sebesar 74,7% atau meningkat dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 73,6%.
Lebih lanjut, BI menyebut proporsi pendapatan konsumen untuk tabungan turun dari 11,1% menjadi 10,6%. Porsi pendapatan masyarakat untuk pembayaran cicilan atau utang juga turun dari 15,3% menjadi 14,7%.
BI juga menggarisbawahi proporsi konsumsi terhadap pendapatan yang terindikasi meningkat pada hampir seluruh tingkat pengeluaran. Adapun porsi pendapatan yang ditabung mengalami penurunan untuk semua kelompok pengeluaran.
Pengaruh Diskon Tarif Listrik
Yang menarik, porsi konsumsi masyarakat meningkat pada Februari meski indeks harga konsumen mengalami deflasi. Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan ada deflasi sebesar 0,48% secara bulanan atau 0,09% secara tahunan pada Februari 2025.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan deflasi beruntun di awal 2025 bukan dipengaruhi daya beli masyarakat. “Tetapi karena pengaruh dari diskon tarif listrik. Ini yang memberikan andil deflasi dua bulan berturut-turut,” ujar Amalia belum lama ini.
Diketahui, pemerintah memberikan diskon tarif listrik sebesar 50% pada Januari-Februari 2025. Diskon itu berlaku bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 2.200 VA ke bawah.
Sementara itu, survei BI menunjukkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Februari 2025 turun dari 127,2 pada bulan sebelumnya menjadi 126,4. Penurunan terutama terjadi pada indeks ekspektasi konsumen meski masih berada di level optimistis.
Baca Juga: Tips Budgeting agar Keuangan Tak Jebol Saat Lebaran
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengatakan keyakinan konsumen tetap kuat dan berada di level optimistis meski turun. Hal ini ditopang Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE sebesar 114,2, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 113,5.
Sedangkan IEK berada pada level optimis sebesar 138,7, lebih rendah dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya 140,8. Survei BI juga menunjukkan, optimisme responden terhadap penghasilan saat ini meningkat pada Februari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya, kecuali pada kelompok pengeluaran Rp1-2 juta dan Rp4,1-5 juta.
Indeks optimisme tertinggi tercatat pada responden dengan pengeluaran di atas Rp5 juta dan kelompok usia 20-30 tahun. BI mencatat persepsi seluruh responden berdasarkan kelompok pengeluaran juga masih berada pada level optimistis.
Peningkatan optimisme terutama terjadi pada kelompok pengeluaran Rp1-2 juta sebesar 6,7 poin. Sementara itu, optimisme responden kelompok pengeluaran lainnya tertahan. Hal ini terutama pada kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta yang turun 5,3 poin.

Chrisna Chanis Cara
Editor
