Tren Ekbis

Survei Celios Ungkap 10 Pejabat yang Jadi Beban Presiden Prabowo

  • Daftar 10 menteri/pejabat setingkat dengan kinerja terburuk ini menunjukkan masalah pemerintahan bukan hanya terletak pada kebijakan, tetapi juga pada kualitas para pejabat yang menjalankannya.
1000459110.jpg
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (TrenAsia/Debrinata)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Lembaga Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios) telah merilis Rapor Kinerja 1 Tahun Prabowo-Gibran. Dalam rapor tersebut, terdapat hasil survei sepuluh pejabat dengan kinerja terburuk selama pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Melihat rendahnya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan pada tahun pertama, reshuffle kabinet menjadi langkah korektif yang tidak bisa ditunda.

Hasil evaluasi publik terbaru bahkan menyoroti 10 menteri dengan kinerja terburuk, yang tidak hanya dianggap gagal dalam tugasnya, tetapi juga menjadi beban politik dan moral bagi Presiden Prabowo.

Daftar 10 menteri dengan kinerja terburuk ini, jelas Celios, menunjukkan masalah pemerintahan bukan hanya terletak pada kebijakan, tetapi juga pada kualitas para pejabat yang menjalankannya.

“Jika Presiden Prabowo tidak segera mencopot dan mengganti mereka, pemerintahan berisiko terus terjebak dalam inkompetensi, konflik kepentingan, dan kegagalan pelaksanaan program prioritas,” demikian pernyataan Celios. 

Menurut Celios, reshuffle besar bukan sekadar untuk merapikan kabinet, tetapi juga untuk menyelamatkan pemerintahan dari krisis kepercayaan publik yang kian dalam. “Jika dalam satu tahun saja situasinya sudah mengkhawatirkan, bayangan empat tahun ke depan akan lebih suram tanpa perombakan segera."

Celios menambahkan langkah ini menjadi ujian penting bagi komitmen Presiden, apakah bersedia menanggapi aspirasi publik atau justru mengikuti kepentingan politik yang merugikan rakyat.

Lebih lanjut, hasil survei mengungkap 98% responden menilai nomenklatur kementerian saat ini terlalu besar dan perlu dirampingkan. Kementerian seperti Transmigrasi, UMKM, HAM, Kemenko Hukum dan HAM, serta Ekonomi Kreatif menjadi yang paling banyak disebut sebagai lembaga yang layak digabungkan atau dihapus.

Hal ini menunjukkan publik menilai adanya tumpang tindih fungsi dan kinerja yang kurang strategis pada kementerian-kementerian tersebut. Temuan ini juga mencerminkan kekecewaan publik terhadap struktur kabinet saat ini, yang dianggap terlalu besar dan lebih mengedepankan kepentingan politik daripada kinerja.

“Banyak kementerian dipandang sekadar sebagai hadiah politik bagi kelompok loyalis atau sarana distribusi jabatan, bukan berdasarkan kebutuhan untuk tata kelola pemerintahan yang efektif,” tulis Celios.

Inilah daftar 10 pejabat dengan kinerja terburuk yang perlu di-reshuffle, di mana sembilan di antaranya menjabat sebagai Menteri.

10 Pejabat dengan Kinerja Terburuk dan Perlu Di-reshuffle di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Dikutip dari laman Celios, berikut daftar Menteri dengan kinerja terburuk:

1. Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral -151 Poin

2. Dadan Hindayana Kepala Badan Gizi Nasional -81 Poin

3. Natalius Pigai Menteri HAM -79 Poin

4. Raja Juli Antoni Menteri Kehutanan -56 Poin

5. Fadli Zon Menteri Kebudayaan -36 Poin

6. Widiyanti Putri Wardhana Menteri Pariwisata -34

7. Poin Zulkifli Hasan Menteri Koordinator Bidang Pangan -22 Poin

8. Budiman Sudjatmiko Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan -14 Poin

9. Yandri Susanto Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal -10 Poin

10. Nusron Wahid Menteri Agraria dan Tata Ruang -7 Poin

Laporan Rapor Kinerja 1 Tahun Prabowo-Gibran yang diterbitkan Celios memakai dua metode utama, yaitu survei expert judgment yang melibatkan 120 jurnalis dari 60 media nasional, serta survei publik terhadap 1.338 responden dari berbagai daerah di Indonesia.

Aspek yang dinilai mencakup kualitas kepemimpinan dan koordinasi, pengelolaan anggaran, komunikasi kebijakan, serta penegakan hukum.