Studi: Menekan Tombol Snooze Justru Redakan Rasa Kantuk dan Lebih Waspada
- Ternyata menekan tombol snooze yang ada di alarm sebetulnya tidak mengganggu siklus tidur Anda.

Justina Nur Landhiani
Author


JAKARTA - Bagi Anda yang kerap mengandalkan alarm di ponsel untuk membangunkan Anda, Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan tombol snooze. Tombol snooze atau tunda memang berfungsi untuk menunda alarm agar bisa berdering lagi di jam berikutnya.
Pada umumnya, kita diberi nasihat bahwa menekan tombol snooze dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Hal inilah yang mungkin membuat Anda jadi harus bangun.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa manusia merupakan makhluk yang bisa mengembangkan kebiasaan. Menjaga waktu bangun dan tidur tetap konsisten tidak dapat dipungkiri adalah nasihat yang baik, terutama jika Anda lelah di pagi hari. Namun, ternyata menekan tombol snooze sebetulnya tidak mengganggu siklus tidur Anda.
- Biar Karyawan Tenang Kerja, Jasa Marga Luncurkan Daycare Travoy Kids
- Badai Otis di Meksiko Mulai Picu Krisis Makanan dan Air
- Tembus Rp15,75 Triliun, Laba Bersih BNI Tumbuh 15,75 Persen per Kuartal III-2023
Tombol Snooze Tidak Mengganggu Siklus Tidur

Seperti yang dilansir Trenasia dari Healthline pada Selasa, 31 Oktober 2023, pada studi yang dipublikasikan di Journal of Sleep Research menunjukkan bahwa menekan tombol snooze bahkan beberapa kali mungkin tidak membawa dampak buruk.
Dalam dua penelitian, dilakukan satu survei tentang kebiasaan tidur orang yang terbiasa menekan tombol snooze, dan yang lain adalah studi tidur kecil yang dilakukan di laboratorium. Dari penelitian tersebut para peneliti menemukan bahwa menekan tombol snooze tidak terlalu memengaruhi kualitas tidur, dan tidak menyebabkan penurunan kualitas tidur.
Studi ini menegaskan bahwa jika seseorang menjadikan tombol snooze sebagai bagian dari rutinitasnya, maka hal tersebut tidak akan membahayakan pola tidur mereka secara keseluruhan atau terkait dengan fungsinya di kemudian hari.
Selain itu, para peneliti tidak mengamati adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kortisol yang ada di dalam tubuh dengan tidur siang. Orang yang sempat tidur sebentar memang memiliki tingkat kortisol yang sedikit lebih tinggi saat bangun tidur, tapi perbedaan ini akan segera hilang 40 menit usai bangun tidur.
Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar Anda bisa menemukan keseimbangan yang baik antara durasi tidur dan waktu tidur. Selama Anda memperoleh tidur yang cukup sebelumnya, Anda mungkin boleh tidur sebentar lagi selama 20-30 menit kemudian jika Anda menikmatinya.
- Dampak Persetujuan ETF Bitcoin Spot terhadap Momentum Halving 2024
- BNI Gugat Bank Danamon di PN Jaksel, Diduga Soal Penyitaan Aset
- Menyelami Karakter Lee Yu-bi, Calon Idol Problematik di The Escape of The Seven
Meski begitu, para peneliti memperingatkan bahwa kesimpulan ini hanya boleh diterapkan bagi seseorang yang memiliki kualitas tidur yang sehat. Jika seseorang merasa mengantuk setiap pagi dan menggunakan tombol snooze tapi masih tetap mengantuk sepanjang hari, maka orang tersebut sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksakan kondisi gangguan tidur.

Chrisna Chanis Cara
Editor
