Industri

Standar Emisi Euro 4 pada Kendaraan Diesel Ditunda April 2021

  • JAKARTA – Penerapan standar emisi Euro 4 pada kendaraan diesel di Indonesia ditunda menjadi 1 April 2022. Seperti diketahui, teknologi yang ditujukan untuk mengurangi emisi rumah kaca ini semula direncanakan bakal digunakan pada April tahun ini. Namun akibat pandemi COVID-19, pelaksanaannya terpaksa ditunda. Terkait hal ini, PT Pertamina (Persero) mengaku siap untuk memproduksi Bahan Bakar […]

<p>Karyawan melayani pelanggan mengisi bahan bakar kendaraan bermotor di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa, 13 April 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Karyawan melayani pelanggan mengisi bahan bakar kendaraan bermotor di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa, 13 April 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA – Penerapan standar emisi Euro 4 pada kendaraan diesel di Indonesia ditunda menjadi 1 April 2022.

Seperti diketahui, teknologi yang ditujukan untuk mengurangi emisi rumah kaca ini semula direncanakan bakal digunakan pada April tahun ini. Namun akibat pandemi COVID-19, pelaksanaannya terpaksa ditunda.

Terkait hal ini, PT Pertamina (Persero) mengaku siap untuk memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dengan bilangan setana 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm. Nantinya, produk tersebut akan disalurkan menggunakan distribusi Solar Pertamina Dex.

“Mudah-mudahan bisa siap pada tanggal 1 April 2022, sesuai dengan keinginan stakeholder bersama,” kata Manager Product & Service Development Sub Holding Commercial & Trading Pertamina Choerniadi Tomo dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat, 25 Juni 2021.

Ia menjelaskan, suplai Pertamina Dex dengan sulfur maksimal 50 ppm ini berasal dari empat kilang, yaitu RU II Dumai, RU V Balikpapan, RU VI Balongan dan RU IV Cilacap.

Pada Agustus mendatang, direncanakan sudah memproduksi melalui refinery Dumai dan Balikpapan, masing-masing sebesar 100 juta barel.

Selain itu, sebaran availability Pertamina Dex di kabupaten/kota masing-masing provinsi ditargetkan ada 2.055 outlet hingga akhir Desember 2021.

Sementara untuk empat daerah yang belum menyediakan Pertamina Dex, pihaknya juga memastikan produk tersebut akan siap pada tahun tahun ini, di Tarakan, Ternate, Jayapura dan Ambon.

“Kalau masih ada daerah lain yang belum siap, kami akan kirimkan dalam bentuk kemasan jerigen,” tambahnya.

Lebih lanjut, Choerniadi memaparkan timeline produksi Pertamina Dex Euro 4 yang dimulai pada Agustus 2021, sebagian akan disimpan di tangki yang eksisting dengan kandungan sulfur sebesar 100 hingga 150 ppm.

“Pelan-pelan nanti kita replace dengan Pertamina Dex Euro 4 sehingga semuanya sudah bersih dari Pertamina Dex eksisting dan diganti dengan Pertamina Dex Euro 4,” ungkapnya.