Makroekonomi

Sri Mulyani Ungkap Sebab Ekonomi RI di Bawah 5 Persen

  • Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 menyentuh 4,94 persen secara year on year (YoY).
IMG_20231106_160355.jpg
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartato (TrenAsia/Debrinata)

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 menyentuh 4,94% secara year on year (YoY).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Menkeu) mengungkapkan, kondisi ekonomi mengalami perlambatan dari kuartal II 2023 di mana ekonomi Indonesia masih tumbuh sebesar 5,17%.

Perlambatan ini kata Sri Mulyani, satunya karena pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

"Kalau kita lihat dibandingkan dengan outlook yang selama ini disampaikan, untuk konsumsi yang dikeluarkan oleh BPS memang relatif lebih rendah dari yang kita ekspektasi,” katanya dalam konferensi pers PDB pada Senin, 6 November 2023.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak sesuai ekspektasi karena, awalnya pemerintah melihat kepercayaan konsumen masih tetap tinggi, namun ternyata konsumsinya tidak setinggi yang diharapkan.

Sri Mulyani melihat kedepannya, pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada kuartal III 2023 meningkat cukup tinggi yakni 5,7%, bahkan jauh lebih tinggi dari yang pemerintah proyeksikan.

Salah satu industri yang digadang-gadang dapat menjadi tulang punggung untuk mencapai pertumbuhan ekonomi kedepan yang tinggi adalah industri manufaktur. Serta masuknya capital inflow yang masih dijaga oleh pemerintah positif.

Tak hanya itu, bendahara negara ini menyebut saat ini tiga negara dengan perekonomian terbesar seperti Amerika Serikat, China, dan Eropa dihadapkan situasi yang sulit untuk mengendalikan atau mengelola ekonominya.

Penurunan terjadi karena dampak tantangan global mulai dari masalah perang hingga iklim atau El Nino. Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan perekonomian kuartal IV-2023 tetap terjaga di angka 5,01%. Kemudian perekonomian sepanjang tahun 2023 diprediksi tumbuh 5,04%.

perekonomian pada 2024 diprediksi akan tetap terjaga menguat di angka 5,25% karena didukung sejumlah insentif yang berlanjut sampai tahun depan.