Korporasi

SKK Migas: Insentif Hulu Migas Penting untuk Investasi

  • JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong pemerintah untuk memberikan insentif di sektor hulu migas. Sekretaris SKK Migas Taslim Yunus mengungkapkan, kebijakan ini berguna untuk menangkap momentum dalam peningkatan investasi. “Kami berharap permohonan insentif hulu migas disetujui pemerintah sehingga momentum yang baik ini bisa dimaksimalkan,” katanya dalam […]

<p>Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas Dwi Soetjipto. / Dok. SKK Migas</p>

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas Dwi Soetjipto. / Dok. SKK Migas

(Istimewa)

JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong pemerintah untuk memberikan insentif di sektor hulu migas.

Sekretaris SKK Migas Taslim Yunus mengungkapkan, kebijakan ini berguna untuk menangkap momentum dalam peningkatan investasi.

“Kami berharap permohonan insentif hulu migas disetujui pemerintah sehingga momentum yang baik ini bisa dimaksimalkan,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis, 17 Juni 2021.

Momentum yang dimaksud Taslim yakni harga minyak yang saat ini tengah meningkat, nilainya US$73 per barel. Sementara itu, Indonesia Crude Price (ICP) berada di angka US$68 per barel.

Taslim menyebut, kontribusi sektor hulu migas ke negara telah melebihi target, yaitu US$5,5 miliar atau setara Rp78,2 triliun (asumsi kurs Rp14.200 per dolar Amerika Serikat).

Penerimaan ini juga setara dengan 76,2% dari target penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar US$7,28 miliar.

Dorong KKKS Tingkatkan Investasi

Di sisi lain, SKK Migas juga meminta agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk meningkatkan investasi dengan memanfaatkan harga minyak saat ini.

Ia berharap, peningkatan kegiatan bisa masuk dalam pembahasan Work, Program and Budget (WP&B) yang akan dilaksanakan pada Juli hingga September 2021

Sebagai informasi, per Mei 2021, lifting minyak yang telah dilakukan mencapai 662.000 Barel Oil per Day (BOPD) atau 94% dari target APBN, sedangkan lifting gas sebesar 5,379 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau 95,4% dari target APBN.

Maka, Taslim menilai dibutuhkan tambahan investasi yang cukup besar untuk mendorong lifting tahun ini. Terlebih, kata dia, tantangan investasi hulu migas semakin besar karena adanya kampanye Energi Baru Terbarukan (EBT).