Tren Leisure

Sejarah Kopi Tuku yang Memikat Semua Kalangan

  • Toko Kopi Tuku merupakan bagian dari PT Karya Tetangga Tuku yang berdiri tahun 2015. Kopi Tuku merupakan anak perusahaan dari PT Makna Angan Karya Andanu (MAKA), yang didirikan oleh Andanu Prasetyo pada tahun 2017.
Menu di Kopi Tuku.
Menu di Kopi Tuku. (tuku.coffee)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Toko Kopi Tuku merupakan bagian dari PT Karya Tetangga Tuku yang berdiri tahun 2015. Kopi Tuku merupakan anak perusahaan dari PT Makna Angan Karya Andanu (MAKA), yang didirikan oleh Andanu Prasetyo pada tahun 2017.

PT MAKA bergerak di bidang makanan dan minuman (Food and Beverage) dan saat ini memiliki empat anak perusahaan. Setiap bulan Juni menjadi momen pengingat perjalanan istimewa Tuku. 

Dimulai dari sebuah toko kecil di Cipete, kini Tuku telah hadir di berbagai kota dan bahkan pernah menyebarkan kehangatan hingga ke luar negeri. Dengan lebih dari 60 gerai, para barista siap menyambut Tetangga Tuku untuk #TUKUTIAPHARI.

Toko Kopi Tuku dibuat Andanu saat ia sedang mengerjakan tugas penelitian di bangku kuliah. Andanu sendiri merupakan alumni S1 Business Universitas Prasetya Mulya.

Mengutip dari laman e-journal UAJY, awalnya Andanu atau yang akrab disapa Tyo memulai bisnis distro bersama kakaknya, namun kemudian beralih menjadi kafe yang awalnya bernama Toodz House.

Tyo mulai tertarik pada industri kopi ketika melihat rendahnya konsumsi kopi di masyarakat, padahal produksi dan distribusinya cukup besar.

Tyo kemudian mempelajari lebih dalam tentang industri kopi setelah menyadari potensi besar di bidang perkopian. Dari situ, ia ingin berkontribusi dalam pengembangan industri kopi, khususnya kopi lokal Indonesia, sehingga lahirlah usaha kopi bernama Kopi Tuku.

Toko Kopi Tuku pertama kali dibuka di Cipete, Jakarta Selatan, dengan tujuan memenuhi kebutuhan kopi masyarakat Indonesia. Toko ini menyajikan kopi susu sebagai menu utama, menggunakan biji kopi lokal dan gula aren sebagai pemanis.

Agar tujuannya tercapai, Tyo mulai mengenalkan kopi kepada masyarakat dengan menggunakan biji kopi Arabika, yang paling diminati masyarakat Indonesia. Ia juga memperhatikan dengan penetapan harga, agar satu gelas kopi bisa dijangkau semua kalangan.

Untuk menarik lebih banyak konsumen, ia terus melakukan inovasi pada racikan kopinya, seperti memadukan kopi dengan gula aren dan menghadirkan kopi dalam kemasan literan.

Upaya dan strategi yang dilakukannya akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Bukan hanya anak muda yang menyukai kopinya, tetapi kalangan orang tua turut menikmati sajian kopinya.

Kopi Tuku ingin menunjukkan kopi lokal memiliki cita rasa yang tidak kalah dibandingkan kopi dari luar negeri. Menu andalan mereka adalah Kopi Susu Tetangga.

Nama ini muncul ketika Andanu meracik kopi susu dan meminta masukan dari tetangganya, saran-saran tersebut kemudian membantu menciptakan cita rasa yang pas pada Kopi Susu Tetangga.

Selain menghadirkan kopi dalam kemasan sekali minum, Toko Kopi Tuku juga meluncurkan produk kopi susu dalam botol besar yang dinamai Tukucur. Kopi ini tersedia dalam kemasan literan, dengan tujuan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sehingga lebih ramah lingkungan.

Toko Kopi Tuku memberikan sebutan “Tetangga Tuku” bagi para pembeli atau pelanggan setianya. Pada tahun 2020, Tuku telah memiliki 14 cabang yang tersebar di Jakarta Selatan dan Tangerang.

Toko Kopi Tuku terbagi menjadi dua jenis yaitu, toko yang melayani pemesanan secara online dan toko yang dapat dikunjungi langsung oleh Tetangga Tuku. Toko online hanya menerima pesanan melalui layanan ojek online, sehingga pelanggan tidak bisa memesan secara langsung di tempat.