Sari Roti Catat Penjualan Bersih Rp787 Miliar
Produsen roti dengan merek dagang Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), membukukan penjualan bersih sebesar Rp787 miliar. Jumlah penjualan ini turun 13,78% dari catatan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp912,87 miliar.

Reza Pahlevi
Author


Sari Roti adalah produk yang dibuat PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. (ROTI). / Sariroti.com
(TrenAsia)JAKARTA – Produsen roti dengan merek dagang Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), membukukan penjualan bersih sebesar Rp787 miliar. Jumlah penjualan ini turun 13,78% dari catatan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp912,87 miliar.
“Tentu saja pencapaian ini tidak apple to apple bila dibandingkan kinerja perseroan sebelum pandemi. Akan lebih tepat bila melakukan perbandingan kuartalan untuk mengkaji profitabilitas maupun melihat tren positif penjualan,” ujar Direktur ROTI Arlina Sofia dalam keterangan pers, Rabu, 28 April 2021.
Hasil penjualan ROTI sebagian besar disumbangkan dari penjualan roti tawar yang mencapai Rp589,54 miliar atau sekitar 66,63% dari total penjualan. Selanjutnya, roti manis menyumbangkan Rp260,64 miliar atau sekitar 29,47% dari total penjualan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Sisanya, kue menyumbang Rp28,89 miliar dan sektor lain-lain menyumbang Rp5,12 miliar terhadap total penjualan. Adapun, total penjualan tercatat sebesar Rp884,28 miliar.
Pendapatan bersih Rp787 miliar didapat setelah memotong retur penjualan sebesar Rp94,32 miliar dan rabat Rp2,95 miliar.
Laba bersih atau laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Sari Roti pun tercatat sebesar Rp56,7 miliar. Catatan ini turun 27,16% dari catatan kuartal I/2020 yang sebesar Rp77,85 miliar.
Meski pendapatan dan laba turun secara tahunan, terdapat kenaikan arus kas perusahaan sebesar Rp130,05 miliar pada kuartal I/2021. Kas dan setara kas pun tercatat sebesar Rp1,14 triliun pada periode ini. Awal 2021, kas dan setara kas tercatat sebesar Rp1,01 triliun.
Terjadi penurunan arus kas bersih untuk aktivitas pendanaan menjadi Rp16,47 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp266,29 miliar. Tidak adanya kewajiban pembayaran utang obligasi pada periode ini menyebabkan penurunan di pos ini.
Pada kuartal pertama ini, belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan telah terserap Rp61,4 miliar atau sekitar 40% dari anggaran tahun ini. Capex ini keseluruhannya digunakan untuk penambahan kapasitas produksi serta pengembangan jaringan distribusi Sari Roti.
Hingga Februari 2021, Sari Roti telah mengoperasikan pabrik baru di Banjarmasin, melengkapi jumlah pabrik menjadi 14 lokasi yang tersebar strategis di Indonesia. (LRD)
