Rusia Kerahkan Pesawat Biplan Kuno ke Perbatasan Ukraina, untuk Apa?
- Militer Rusia secara mengejutkan mengerahkan pesawat biplan Colt AN-2 era Soviet ke perbatasan Ukraina.

Amirudin Zuhri
Author


MOSKOW-Militer Rusia secara mengejutkan mengerahkan pesawat biplan Colt AN-2 era Soviet ke perbatasan Ukraina. Ini adalah pesawat pertanian kuno yang pertama kali terbang pada tahun 1947, saat Uni Soviet sedang membangun kembali setelah kekacauan Perang Dunia II.
Pesawat ini adalah salah satu biplan bermesin tunggal terbesar yang pernah diproduksi. Colt sangat dihargai karena keserbagunaannya dan kemampuan terbangnya yang lambat, lepas landas pendek, dan pendaratannya yang luar biasa.
AN-2 akan memungkinkan simulasi terobosan kelompok helikopter atau drone serang. Tetapi tidak diketahui apakah pesawat Rusia yang terbang ini berawak atau tanpa awak. Tetapi melihat rapatnya formasi terbang kemungkinan besar pesawat itu tetap diterbangkan langsung oleh pilot.
- IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham Hary Tanoe Masuk Top Gainers
- Apa Yang Terjadi Ketika Sebuah Pesawat Mendarat Darurat?
- Kronologis Gugatan Freddy Widjaja dalam Sengketa Warisan Sinar Mas Senilai Rp737,3 Triliun
Di tengah ketegangan tinggi dengan Ukraina, pasukan Rusia dilaporkan sedang berlatih menggunakan biplan kuno tersebut. Video terbaru yang diposting ke media sosial menunjukkan hampir selusin AN-2 dalam formasi rapat selama latihan di daerah perbatasan Rusia dengan Ukraina.
Lalu untuk apa pesawat kuno seperti itu? Apa gunanya jika perang benar-benar pecah? Kemungkinan besar pesawat ini akan untuk mengalahkan sistem pertahanan udara Ukraina.
Pendekatan serupa digunakan selama konflik antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan. Militer Azerbaijan mengubah pesawat An-2 menjadi kendaraan udara tak berawak. Pesawat terbang untuk memancing tembakan dari sistem pertahanan udara lawan. Setelah menembak, posisi mereka diketahui dan kemudian pesawat berawak lain akan menghancurkannya.
Tetapi tidak diketahui apakah pesawat yang diterbangkan Rusia tersebut juga tidak berawak. Tetapi melihat formasi terbang yang rapat, kemungkinan pesawat tersebut masih diterbangkan pilot.
Saat terbang pertama kali terbang pada tahun 1947, Antonov An-2 langsung terlihat kuno karena teknologi penerbangan sudah masukke era jet. Tapi An-2 adalah desain yang sangat luar biasa. Dibangun ribuan unit, diekspor di seluruh dunia, dan masih melayani hampir 75 tahun setelah puluhan tahun produksi.
Pesawat tangguh
An-2 ini dirancang untuk memenuhi peran yang dibutuhkan oleh Departemen Kehutanan Soviet, baik sebagai pembawa tanaman dan untuk transportasi utilitas. Perancangnya, Oleg Antonov, menciptakan, biplan bermesin tunggal yang besar, dengan kokpit tertutup dan ruang untuk 12 penumpang atau lebih dari satu ton kargo.
An-2 bisa beroperasi dari lapangan udara kasar – bukan hanya tak beraspal tetapi juga lapangan terbang rumput, jalan-jalan tanah, hutan yang baru terbuka hingga di tengah-tengah padang gurun. Hal ini membuktikan pesawat ini meski sederhana tetapi tangguh dan akan mampu lepas landas dan mendarat di ruang yang sangat pendek. Bahkan jika angin cukup kuat, pesawat ini bisa melayang tanpa menggunakan mesin.
Hebatnya lebih dari 19.000 pesawat dibuat di Uni Soviet dan kemudian Polandia sampai tahun 1991, dan ribuan lainnya di bawah lisensi di China. Alasan An-2 masih terbang hingga sekarang karena benar-benar tidak ada pesawat lain yang seperti ini. Jika Anda membutuhkan sebuah pesawat yang dapat membawa 10 tentara, orang atau kambing, yang dapat lepas landas dari mana saja dan di mana saja pesawat ini adalah pilihan selain helicopter.
- Tanpa Repot, Ini Cara Cek Tagihan Listrik Hanya Menggunakan Ponsel
- Wijaya Karya (WIKA) Borong Proyek Milik Nusantara Infrastructure
- Badai Matahari sedang Menerjang Bumi
An-2 memiliki kecepatan minimum yang sangat rendah yakni 40 km / jam. Sebuah Cessna sebagai perbandingan, akan chaos jika kecepatan udara turun di bawah 80 km / jam. Hal ini membuat An-2 yang sangat populer dengan sekolah terjun paying. Kemampuannya untuk terbang sangat rendah juga sangat berguna untuk menyusup dari radar musuh.
Departemen Pertahanan Amerika pada bulan November 2020 bahkan mengeluarkan permintaan pesawat pendukung yang digerakkan baling-baling sayap untuk Marinir. Berdasarkan permintaan yang diposting, sekolah pelatihan penerbangan lanjutan perdana Korps Marinir memerlukan pesawat AN-2 untuk memberikan pengenalan karakteristik penerbangan, kemampuan dan batasan pesawat sayap putar dan baling-baling musuh. Korea Utara masih mengoperasikan pesawat ini dalam peran militer,

Amirudin Zuhri
Editor
