Tren Leisure

Rp60 Miliar untuk Healing Remaja Putus Cinta di Selandia Baru

  • Program tersebut masuk dalam kampanye Love Better yang berlangsung hingga tiga tahun mendatang.
GettyImages-10426959721-b14e6dad7a6648419ebd1f2a5e919623.jpg
Ilustrasi hubungan pertalian. (Brides)

JAKARTA—Pemerintah Selandia mengucurkan dana US$6,4 juta atau setara Rp60 miliar untuk membantu para remaja yang putus cinta. Program tersebut masuk dalam kampanye Love Better yang berlangsung hingga tiga tahun mendatang. Insentif itu diharapkan membantu para remaja melalui masa sulit dengan tetap beraktivitas positif. 

Terobosan itu diapungkan Wakil Menteri Pembangunan Sosial dan Ketenagakerjaan Selandia Baru, Priyanca Radhakrishnan. Menurut Priyanca, lebih dari 1.200 anak muda di Selandia Baru membutuhkan dukungan untuk menghadapi pengalaman awal dari cinta dan sakit hati. “Kami tahu perpisahan itu menyakitkan. Kami ingin mendukung anak muda untuk mengatasi rasa sakit itu, mengetahui ada jalan keluar lain tanpa merugikan diri sendiri atau orang lain,” ujarnya dikutip dari Mashable, Rabu 29 Maret 2023. 

Penelitian di negara itu menyebut perpisahan sebagai tantangan bersama. Sekitar 68% responden yang mengikuti survei mengatakan putus cinta membuat mereka menghadapi konsekuensi seperti depresi, perilaku seksual berisiko, kekerasan, kecemburuan, dan menguntit. Priyanca mengakui Selandia Baru memiliki statistik keluarga dan kekerasan seksual yang buruk sehingga perlu pendekatan inovatif untuk memutus siklus tersebut. “Pendekatan ini belum pernah diuji coba oleh pemerintah mana pun di seluruh dunia,” ujarnya. 

Priyanca mengatakan Love Better akan menyediakan dukungan kesehatan mental dan emosional kepada para remaja melalui konseling dan terapi. Media yang digunakan yakni layanan telepon khusus, teks, serta saluran bantuan email untuk para kaum muda yang tengah patah hati. Priyanca berharap upaya tersebut memberikan dampak positif untuk anak muda soal menjalin hubungan saat ini hingga masa depan. “Ini adalah cara otentik untuk menginspirasi orang lain. Membangun kekuatan, harga diri, dan ketahanan mereka sendiri,” ujarnya.