Korporasi

Resmi Melantai di Bursa, Ini Rencana Bisnis Kontraktor Tambang Milik Hersan Qiu (HILL) Usai IPO

  • PT Hillcon Tbk (kode saham HILL) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 1 Maret 2023.
IHSG Ditutup Menguat-3.jpg
Karyawan berkatifitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA - Perusahaan kontraktor tambang nikel dan sipil, PT Hillcon Tbk (kode saham HILL), resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 1 Maret 2023. Pada penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), Hillcon meraih dana senilai Rp552,8 miliar.

Direktur Utama PT Hillcon Tbk Hersan Qiu mengungkapkan sebagian besar dana IPO akan digunakan untuk mengembangkan industri nikel di Tanah Air.

"Kami optimis bahwa HILL dapat menjadi perusahaan jasa pertambangan nikel terdepan dan turut berkontribusi dalam pengembangan industri nikel di Indonesia," ujar Hersan, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. 

Dia menjelaskan dana hasil IPO akan digunakan untuk mendukung perkembangan bisnis entitas anak perusahaan yaitu PT Hillconjaya Sakti (HS). Rinciannya, 55% untuk modal kerja terkait dengan biaya produksi penambangan, termasuk biaya bahan bakar, biaya overhead, serta pemeliharaan seluruh alat-alat berat.

Sisanya, 45% akan digunakan untuk belanja modal yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional berupa alat berat, seperti main fleet dan supporting fleet, serta sarana penunjang lainnya.

HILL menerbitkan sebanyak 442,3 juta saham baru atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan, dengan harga penawaran sebesar Rp.1.250 per saham.

Hersan melanjutkan, HILL berhasil menarik minat berbagai investor asing maupun domestik saat IPO. Hal ini terlihat dari saham HILL yang kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak lima kali dengan total pemegang saham lebih dari 9.000 investor.

"Dengan dukungan lebih dari 9.000 investor, kami berkomitmen untuk mempertahankan kepercayaan yang telah diberikan dan terus meningkatkan kinerja perusahaan,"ujarnya.

Saham HILL dibuka naik 2% ke posisi Rp1.275 dari harga penawaran Rp.1.250 per lembar saham, serta berada di level tertinggi Rp1.310 per saham dan level terendah Rp1.270 per saham.

Total frekuensi perdagangan 91 kali dengan volume perdagangan 25.021 saham dan nilai transaksi harian Rp3,21 miliar.

Milik Keluarga Qiu

Berdiri pada tahun 1995, Hillcon memulai usaha sebagai penyedia layanan konstruksi sipil. Kemudian melebarkan sayapnya ke bidang jasa pertambangan batu bara pada 2008 dan jasa pertambangan nikel pada 2013.

Dalam prospektus IPO, Hillcon memiliki dua pemegang saham sebelum IPO yakni PT Hillcon Equity Management (81%) dan PT Bukit Persada Indonesia (19%). Setelah IPO, kepemilikannya terdilusi menjadi 68,85% dan 16,15%, sedangkan 15% sisanya akan dimiliki masyarakat.

Hillcon Equity dikuasai oleh keluarga Hersan Qiu dan juga tercatat sebagai direktur utama dan pemilik manfaat terakhir HILL. 

Hersan dan istrinya yang menjabat sebagai komisaris, Caecilia Sulistiawati, secara kumulatif menguasai 85% saham Hillcon Equity. Sedangkan Stanley Qiu, Steven Qiu dan WInston Qiu masing-masing memegang 5% saham di perusahaan pengendali HILL tersebut.

Sementara itu, Bukit Persada Indonesia dimiliki oleh keluarga Hermansyah menguasai 90% saham perusahaan.

Hersan merupakan WNI berusia 54 tahun yang memperoleh gelar magister manajemen dan sarjana teknik dari Universitas Trisakti.