Bursa Saham

Rekam Jejak Bisnis Mardigu Wowiek, dari Fintech hingga Waralaba Mie Pedas

  • Selain aktif sebagai penulis buku dan pembicara, ia juga terlibat langsung dalam berbagai usaha rintisan di sektor teknologi dan keuangan.
Mardigu-Wowiek.jpg

JAKARTA - Pengusaha sekaligus tokoh publik, Mardigu Wowiek Prasantyo, resmi diangkat sebagai Komisaris Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada Rabu, 16 April 2025. Penunjukan ini menarik perhatian publik karena latar belakangnya yang dikenal luas di dunia bisnis dan media sosial.

Mardigu, yang akrab disapa “Bossman Mardigu”, dikenal sebagai figur kontroversial dengan pemikiran-pemikiran ekonomi alternatif yang kerap ia bagikan melalui kanal digital. Selain aktif sebagai penulis buku dan pembicara, ia juga terlibat langsung dalam berbagai usaha rintisan di sektor teknologi dan keuangan.

Salah satu bisnis yang pernah dibangun Mardigu adalah PT Santara Dana Inspiratama atau Santara, platform urun dana berbasis teknologi (equity crowdfunding). Santara menjadi sorotan regulator pada akhir 2022 karena dinilai tidak sepenuhnya mematuhi regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

OJK menemukan bahwa Santara melanggar Pasal 40 ayat (4) dan (8) POJK Nomor 57/POJK.04/2020 terkait penawaran efek. Regulasi itu mengharuskan penerbit untuk menandatangani perjanjian pendaftaran efek dan melaporkannya dalam batas waktu tertentu. Pelanggaran ini kemudian memicu diterbitkannya Surat Nomor S-231/D.04/2022 oleh OJK, yang menetapkan pembatasan terhadap kegiatan Santara.

Salah satu sanksi yang dijatuhkan adalah larangan menambah jumlah penerbit dan pemodal dalam platform tersebut. Selain itu, OJK mewajibkan Santara untuk meningkatkan standar tata kelola perusahaan (good corporate governance/GCG).

“Terkait Santara, kami telah memberikan perintah tindakan tertentu,” ujar Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Desember 2022 yang digelar secara daring, Senin, 2 Januari 2023.

Tak hanya di sektor keuangan digital, Mardigu juga menjalankan bisnis kuliner lewat merek Mie Newmind, sebuah waralaba mi goreng pedas. Produk ini dikenal luas karena konsepnya yang mirip dengan Mie Gacoan, dengan sasaran pasar anak muda di berbagai daerah.

Melansir laman resminya, Mie Newmind telah membuka lebih dari 500 cabang yang tersebar dari Sumatra hingga Bali. Waralaba ini menawarkan estimasi omset harian sebesar Rp20 juta dan laba bersih sekitar Rp8 juta per hari, atau Rp240 juta per bulan, dengan potongan royalty fee sebesar 10% bagi manajemen pusat.

Kehadiran Mardigu di pucuk pimpinan Bank BJB menambah daftar tokoh publik yang berlatar belakang entrepreneur digital dan waralaba. Di tengah sorotan terhadap beberapa bisnisnya, peran barunya di sektor perbankan membuka ruang bagi kontribusi strategis yang dinanti publik, terutama dalam menghadapi transformasi digital di industri jasa keuangan.