Dunia

Ralph Lauren Kanada Diselidiki Atas Dugaan Penggunaan Pekerja Paksa di China

  • Belakangan ini memang banyak Investigasi yang dilakukan oleh CORE untuk perusahaan-perusahaan yang disinyalir memiliki hubungan pasokan dengan perusahaan China.
Ralph Lauren
Ralph Lauren (https://unsplash.com/photos/9DLOCfyg0-w)

OTTAWA - Ralph Lauren Kanada sedang diselidiki oleh pengawas etika perusahaan Kanada atas dugaan penggunaan pekerja paksa Uyghur. 

Pernyataan tersebut diutarakan pada 15 Agustus 2023 lalu yang menyebutkan pihak pengawas sedang menyelidiki tuduhan rantai pasokan dan operasi pengecer pakaian jadi di China yang disebut menggunakan atau mendapat keuntungan dari pekerja paksa Uyghur, seperti dilansir dari CNA.

The Canadian Ombudsperson for Responsible Enterprise (CORE) atau Ombudsman Kanada untuk Perusahaan yang Bertanggung Jawab menyebutkan telah merilis laporan awal setelah menerima pengaduan dari 28 organisasi masyarakat sipil pada Juni tahun lalu terhadap merek legendaris yang memproduksi kaos polo tersebut.

Laporan yang diterbitkan oleh CORE berisi tuduhan terperinci yang menyebutkan Ralph Lauren memiliki hubungan pasokan dengan perusahaan di China yang terindikasi menggunakan atau mendapatkan keuntungan dari pekerja paksa Uyghur.

Belakangan ini memang banyak Investigasi yang dilakukan oleh CORE untuk perusahaan-perusahaan yang disinyalir memiliki hubungan pasokan dengan perusahaan China. CORE sangat berhati-hati dan memastikan perusahaan yang beroperasi di Kanada tidak melanggar hak asasi manusia dengan tidak menggunakan atau mendapatkan keuntungan dari pekerja paksa Uyghur.

Selain Ralph Lauren, CORE juga sedang melakukan penyelidikan terkait tuduhan yang sama terhadap perusahaan investasi properti dan pertambangan GobiMin yang berbasis di Kanada. 

Pada Juli lalu, CORE juga melakukan investigasi terhadap perusahaan besar di industri olahraga, Nike di Kanada dan perusahaan pertambangan, Dynasty Gold dengan tuduhan serupa.

CORE sendiri selalu melakukan pemantauan dan penyelidikan atas pelanggaran hak asasi manusia utamanya pada perusahaan di sektor garmen, pertambangan dan minyak dan gas Kanada yang beroperasi di luar negeri.