Raksasa China Bidik Puma? Rumor Akuisisi Makin Kencang, Saham Melejit
- Rumor Anta dan Li-Ning mengincar Puma membuat saham melonjak. Artémis disebut mengevaluasi opsi strategis untuk masa depan Puma.

Muhammad Imam Hatami
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Harga saham Puma melonjak setelah muncul laporan bahwa raksasa olahraga asal China, Anta Sports dan Li-Ning, tengah mempertimbangkan langkah untuk mengakuisisi perusahaan apparel asal Jerman tersebut.
Informasi ini pertama kali diberitakan Reuters, disusul laporan media Inggris The Times yang menyebut beberapa perusahaan Asia disebut ikut mengkaji peluang pembelian.
Meski demikian, hingga kini belum ada pengumuman resmi terkait proses akuisisi, dan sebagian pihak justru menegaskan belum ada pembicaraan serius.
Reuters mengungkapkan bahwa Artémis, perusahaan investasi milik keluarga Pinault yang memegang hampir 29 persen saham Puma, sedang mengevaluasi “opsi strategis”.
Evaluasi tersebut dinilai membuka kemungkinan terjadinya perubahan kepemilikan, terutama jika ada pihak yang menawarkan nilai akuisisi premium. Kabar ini memicu reaksi cepat di pasar, saham Puma dilaporkan melonjak setelah rumor tersebut beredar.
Raksasa China Dirumorkan Akuisisi
Dua nama besar asal China langsung mencuri perhatian publik, ANTA dan Li-Ning. Anta Sports dikenal sebagai perusahaan yang agresif dalam ekspansi global.
Perusahaan ini sebelumnya berhasil mengakuisisi dan membesarkan kembali merek FILA di pasar China, serta memimpin konsorsium untuk membeli Amer Sports, pemilik Arc’teryx, Salomon, dan Wilson.
Dengan rekam jejak tersebut, Anta dipandang memiliki kapasitas finansial dan pengalaman yang lebih matang untuk mengelola merek internasional.
Dikutip Reuters, Kamis, 4 Desember 2025, ketika ditanya mengenai rumor akuisisi Puma, Anta memilih untuk tidak memberikan komentar, langkah yang dianggap sebagian analis sebagai sinyal bahwa kemungkinan tersebut tetap terbuka.
Sebaliknya, Li-Ning mengambil sikap yang lebih jelas. Perusahaan menyatakan bahwa mereka tidak sedang dalam pembicaraan substantif terkait akuisisi Puma dan tetap fokus pada strategi pengembangan satu merek yang telah menjadi identitas perusahaan selama bertahun-tahun.
Li-Ning selama ini lebih berhati-hati dalam ekspansi lintas negara dan belum memiliki pengalaman akuisisi skala besar seperti yang dilakukan Anta.
Meski demikian, Puma tetap dipandang menarik bagi kedua perusahaan. Puma memiliki jaringan distribusi global, portofolio produk kuat dalam kategori sepak bola dan lifestyle, serta pengaruh merek yang stabil di Eropa dan Amerika.
Jika akuisisi terjadi, perusahaan pembeli akan mendapat akses cepat ke pasar global yang lebih luas, sekaligus memperkuat posisi mereka untuk bersaing dengan Nike dan Adidas.
Baca juga : Harga Emas Antam Hari Ini 4 Desember 2025 Turun Rp6.000
Tantangan Akuisisi
Reuters menyebut tantangan terbesar akuisisi tersebut terletak pada integrasi budaya dan operasional. Menggabungkan perusahaan dengan kultur manajemen Jerman-Eropa dengan korporasi asal Asia bukan proses sederhana.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa perubahan kepemilikan akan berpengaruh pada persepsi konsumen, terutama di Eropa yang menilai identitas Puma sebagai bagian dari sejarah olahraga Jerman.
Harga akuisisi juga diprediksi menjadi hambatan serius. Dengan kinerja Puma yang cukup stabil dan posisi pasarnya yang kuat, calon pembeli harus menyiapkan dana besar untuk memenuhi ekspektasi Artémis dan para pemegang saham lainnya.
Tidak menutup kemungkinan perusahaan lain, termasuk dari Jepang, ikut masuk sebagai penawar jika proses ini berlanjut.
Hingga kini, rumor akuisisi ini masih berada pada tahap spekulatif. Namun bagi investor, pergerakan saham Puma menunjukkan bahwa pasar merespons positif peluang terjadinya transaksi besar.
Meskipun demikian, para analis mengingatkan bahwa peluang akuisisi besar sering kali gagal terwujud karena kompleksitas negosiasi, regulasi lintas negara, dan kesesuaian strategis jangka panjang.
Dalam dinamika yang terus berkembang, Anta masih dinilai sebagai kandidat paling kuat jika benar terjadi proses akuisisi. Sementara Li-Ning tampak tetap fokus pada penguatan mereknya sendiri.
Bagi Puma, rumor ini bisa menjadi pendorong naiknya valuasi jangka pendek, namun kepastian masa depan perusahaan masih bergantung pada keputusan Artémis dan minat para calon pembeli dalam beberapa bulan ke depan.

Muhammad Imam Hatami
Editor
