Nasional

Profil Rudy Mas'ud, Gubernur Kaltim yang Sindir KDM Gubernur Konten

  • Rudy menyapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) dengan sebutan "Gubernur Konten", merujuk kebiasaan Dedi yang aktif memproduksi dan membagikan berbagai konten video di YouTube dan Instagram terkait kegiatan serta isu-isu sosial di Jawa Barat.
Gubernur_Kaltim_Terpilih_(PDU).jpg
Rudy Mas'ud, Gubernur Kalimantan Timur (Wikipedia)

JAKARTA - Rudy Mas'ud, Gubernur Kalimantan Timur periode 2025–2030, menjadi sorotan publik usai melontarkan candaan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR pada 29 April 2025. 

Dalam kesempatan tersebut, Rudy menyapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) dengan sebutan "Gubernur Konten", merujuk kebiasaan Dedi yang aktif memproduksi dan membagikan berbagai konten video di YouTube dan Instagram terkait kegiatan serta isu-isu sosial di Jawa Barat. 

Candaan itu muncul di tengah perbincangan hangat mengenai salah satu video terbaru Dedi yang menampilkan interaksinya dengan seorang remaja, yang sempat viral di media sosial.

Rudy Mas'ud menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur setelah meraih kemenangan dalam Pilkada 2024 yang sempat diwarnai isu kecurangan. Sosok politisi muda dari Partai Golkar ini menarik perhatian publik bukan hanya karena karier politiknya yang menanjak cepat, tetapi juga karena rekam jejaknya sebagai pengusaha, serta sejumlah kontroversi yang pernah menghampirinya.

Pria kelahiran Balikpapan, 7 Desember 1981 ini meniti pendidikan dasarnya di SD Negeri 008 Balikpapan, lalu melanjutkan ke SMP Negeri 4 Samarinda dan SMA Negeri 2 Balikpapan. 

Kiprahnya di dunia akademik berlanjut di Universitas Mulawarman, tempat ia menamatkan studi S1 dan S2 di bidang Ekonomi. Pada tahun 2025, Rudy menyandang gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari universitas yang sama, memperkuat citranya sebagai pemimpin daerah dengan latar belakang akademis yang solid.

Sebelum terjun ke politik, Rudy dikenal sebagai pengusaha yang bergerak di berbagai sektor, termasuk transportasi dan penyimpanan bahan bakar. Ia pernah memimpin perusahaan seperti PT Barokah Bersaudara Perkasa (2000-2018) dan PT Barokah Gemilang Perkasa (2008-2018). 

Pengalaman bisnisnya menjadi modal penting saat ia memutuskan untuk menapaki dunia politik, terutama dalam mengelola sumber daya dan ekonomi daerah Kalimantan Timur. Langkah politik Rudy dimulai secara serius ketika ia terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 mewakili daerah pemilihan Kalimantan Timur. 

Di tengah kariernya di Senayan, Rudy juga dipercaya memimpin DPD Partai Golkar Kalimantan Timur sejak 2020 hingga 2025. Ketokohannya di partai menjadi kunci dalam pencalonannya sebagai Gubernur Kalimantan Timur.

Tersandung Skandal

Perjalanan Rudy tidak selalu mulus. Ia pernah diterpa tuduhan politik uang dalam Pemilu 2019, meskipun tuduhan tersebut tidak terbukti dan ia membantah keras keterlibatannya. Nama Rudy juga terseret dalam sorotan publik setelah saudara kandungnya, Abdul Gafur Mas’ud, ditangkap karena kasus korupsi pada 2022. 

Selain itu, perusahaannya yang dulu pernah ia pimpin, PT Barokah Perkasa, terlibat dalam insiden ledakan kapal pada 2021 yang menewaskan beberapa orang. Rudy sendiri menyatakan bahwa ia sudah tidak lagi terlibat dalam perusahaan tersebut sejak 2018.

Isu lain yang sempat menjadi perbincangan adalah laporan kekayaannya dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Rudy tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp183,3 miliar, namun juga memiliki utang hingga Rp137,7 miliar. 

Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi mengenai kondisi keuangannya, meskipun ia menyebut semuanya tercatat secara legal dan transparan.

Di luar dunia politik dan bisnis, Rudy juga aktif dalam bidang olahraga dan sosial. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Perserikatan Baseball dan Softball Kalimantan Timur (2017-2021), serta memimpin Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pusat sejak 2020.

Nama Rudy kembali mencuat dalam pemberitaan nasional usai ia melontarkan candaan kepada anggota DPR RI, Dedi Mulyadi, dalam rapat kerja Komisi II DPR pada 29 April 2025. Rudy menyebut Dedi sebagai “Gubernur Konten”, merujuk pada aktivitas Dedi yang kerap membuat konten di YouTube dan Instagram. 

Ucapan ini memicu perbincangan di media sosial, terutama setelah video Dedi berinteraksi dengan remaja viral di dunia maya. Kini sebagai pemimpin Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud dihadapkan pada tantangan besar, termasuk pembangunan daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), pengelolaan sumber daya alam yang adi. 

Selain itu mendorong pemerataan ekonomi di wilayah yang kaya potensi namun masih menghadapi ketimpangan sosial. Dengan latar belakang yang kompleks dan jejak karier yang beragam, Rudy Mas’ud adalah sosok yang akan terus menarik perhatian dalam lanskap politik Indonesia ke depan.