Korporasi

Prajogo Pangestu Borong Rp208,16 Miliar, Saham BREN Terbang Mentok ARA

  • Dengan asumsi harga pembukaan pasar hari ini yakni Rp5.500 per lembar, maka Prajogo Pangestu merogoh kocek sedalam Rp208,16 miliar untuk membayar transaksi tersebut.
202311131409-main.jpg
Prajogo Pangestu (Dok/Ist)

JAKARTA – Aksi beli taipan Prajogo Pangesto berhasil membawa terbang harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Pada penutupan perdagangan hari ini, saham BREN melejit 9,92% atau 600 poin ke level Rp6.650 selembar menyentuh Auto Rejection Atas (ARA). Kenaikan harga ini menjadikan BREN bertengger di jajaran top gainers.

Siang tadi, BREN mengumumkan penambahan kepemilikan saham Prajogo Pangestu. Transaksi yang dilakukan pada 10 Juni 2024 ini berjumlah 37.848.800. Namun, manajemen tidak merinci pada harga berapa Prajogo mengeksekusi saham BREN.

Dengan asumsi harga pembukaan pasar hari ini yakni Rp5.500 per lembar, maka Prajogo Pangestu merogoh kocek sedalam Rp208,16 miliar untuk membayar transaksi tersebut. 

“Penambahan kepemilikan saham Bapak Prajogo ini merupakan bentuk dari kepercayaan beliau sebagai Chairman Grup Barito atas langkah-langkah strategis pengembangan dan ekspansi usaha yang telah dilakukan oleh Barito Renewables bersama anak usaha, Star Energy Geothermal dan Barito Wind Energy,” kata Direktur dan Corporate Secretary BREN, Merly dalam keterbukaan informasi di bursa Efek Indonesia, Senin 10 Juni 2024.

Untuk diketahui, saat ini BREN masih dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) yang menerapkan skema perdagangan Full Call Action (FCA) sejak 29 Mei 2024. Alhasil, investor tidak bisa melihat tawaran penawaran atau bid offer seperti pada perdagangan saham biasa. 

Kapitalisasi pasar BREN hari ini mencapai Rp889,68 triliun, susut ketimbang beberapa waktu lalu yang sempat mengungguli saham Bank BCA (BBCA). Pada (31/5), BREN masih memegang posisi sebagai perusahaan dengan market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia, dengan jumlah Rp1.221 triliun, sedangkan market cap BBCA hanya Rp1.098 triliun. Namun, hari ini kapitalisasi BBCA unggul dengan Rp1.1174 triliun.

Soal Metode Perdagangan FCA

Setelah suspensi dibuka pada Rabu, 29 Mei 2024, saham BREN masuk dalam PPK hingga satu bulan ke depan. Akibatnya, perdagangan saham emiten ini hanya dilakukan dengan skema FCA yang terdiri dari lima sesi dalam sehari. 

Dalam skema ini, investor tidak bisa melihat tawaran penawaran atau bid offer seperti pada perdagangan saham biasa. Yang tersedia hanyalah Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV).

Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mempertanyakan masuknya saham BREN ke PPK. Pasalnya, saham yang masuk PPK biasanya berasal dari perusahaan bermasalah. Sementara market cap BREN saat ini berada di posisi teratas. 

Teguh bilang fenomena BREN berhasil menyita atensi dunia pasar modal Indonesia. "Kalau dari sisi perusahaannya, (BREN) tidak ada masalah," ujar Teguh Hidayat dalam riset terbarunya.

Asal tahu saja, peraturan dari PPK menetapkan 11 kriteria untuk saham yang termasuk dalam pengawasan khusus, termasuk evaluasi subjektif BEI. Kenaikan harga saham BREN yang signifikan dianggap tidak wajar dan seringkali masuk dalam kategori aktivitas pasar yang tidak biasa (UMA). 

Orang Terkaya ke-2 RI

Sebagai anak pedagang karet, Prajogo Pangestu memulai karirnya di bisnis kayu pada akhir tahun 1970-an. Perusahaannya, Barito Pacific Timber, go public pada tahun 1993 dan mengubah namanya menjadi Barito Pacific setelah menghentikan bisnis kayunya pada tahun 2007.

Pada tahun yang sama, Barito Pacific mengakuisisi 70% saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pada tahun 2011, Chandra Asri melakukan penggabungan dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Pada bulan Juli 2021, Thaioil mengakuisisi 15% saham di Chandra Asri.

Setelah mengambil alih perusahaan tambang batubaranya Petrindo Jaya Kreasi public pada Maret 2023, Pangestu mendaftarkan cabang energi terbarukan, Barito Renewables Energy, enam bulan kemudian pada Oktober 2023.

Berdasarkan Forbes Real-Time Billionairs, Prajogo Pangestu sendiri memiliki kekayaan bersih sekitar US$50 miliar atau bertambah US$3,6 miliar.