Prabowo Minta Regulasi Migas Harus Disederhanakan dan Impor Dikurangi
- Menurut Presiden, Indonesia memiliki potensi energi yang sangat besar, puluhan blok migas siap ditawarkan secara besar-besaran kepada para investor.

Debrinata Rizky
Author


JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto membuka gelaran Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention dan Exhibition (Convex) 2025. Acara konvensi energi tahunan yang membahas seputar industri minyak dan gas yang dihadiri oleh perusahaan dan industri minyak dan gas global.
Sepanjang awal kepemimpinanya Prabowo menjelaskan telah meresmikan produksi perdana lapangan minyak forel dan terubuk di kepulauan Natuna, Kepulauan Riau. Peresmian pertama lifting migas yang dilakukan di masa kepemimpinannya.
lapangan minyak forel dan terubuk di kepulauan Natuna, Kepulauan Riau disebut Prabowo menghasilkan tambahan 20.000 barel minyak per hari dan 60 juta standard kaki kubik gas per hari.
- Mendamba Demokratisasi di Perusahaan Transportasi Berbasis Aplikasi, Mungkinkah?
- APBN 2026 Dianggarkan Rp1.157 Triliun; Badan Gizi Nasional Paling Jumbo, Kementerian Pendidikan Nomor 8
- 35 Saham Hijau, LQ45 Hari Ini Ditutup Menguat ke 812,16
- Menguat 48 Poin, IHSG Ditutup Perkasa di 7.142,46
“Angka yang sangat signifikan dibandingkan tren beberapa tahun terakhir dan saya mendapat laporan ini dikerjakan 100 persen oleh anak-anak bangsa kita sendiri,” kata Prabowo dalam gelaran IPA Convex, Tangerang pada Rabu, 21 Mei 2025.
Penyederhanaan Regulasi
Untuk menarik investor Prabowo memerintahkan untuk melakukan penyederhanaan regulasi. Menurutnya, masalah regulasi yang rumit di Indonesia kerap dikeluhkan masyarakat, pengusaha, hingga investor.
Menurut Presiden, Indonesia memiliki potensi energi yang sangat besar, puluhan blok migas siap ditawarkan secara besar-besaran kepada para investor.
Namun persoalan regulasi kerap menjadi batu sandungan. Dia meminta segera dilakukan penyederhanaan regulasi. Kepala negara ini menilai kecenderungan Indonesia ahli membuat regulasi yang sedemikian sulit.
Impor Migas Jumbo Minta Dialihkan
Tak hanya itu, Prabowo juga memerintahkan para menterinya untuk mendorong Indonesia mencapai swasembada energi supaya tidak lagi ketergantungan dengan negara lain dalam urusan importasi migas.
Pasalnya saat ini Indonesia menghabiskan USD 40 miliar atau setara dengan Rp655,10 triliun (dengan kurs Rp16.377 per dolar AS) per tahun untuk impor minyak dan gas bumi (migas).
Nilai jumbo untuk impor migas setiap tahunnya itu bisa dialokasikan untuk kebijakan lain yang lebih membantu rakyat, seperti di untuk bidang-bidang strategis, pendidikan, kesehatan hingga pemberantasan kemiskinan.
Sehingga, dia menyambut baik komitmen dari industri migas untuk mendukung swasembada energi di Indonesia.
Dia juga membuka pintu bagi investor dari pihak mana pun, termasuk asing, dalam negeri juga dari perusahaan pelat merah yang akan membantu mencapai cita-cita swasembada energi ini.

Amirudin Zuhri
Editor
