Pesta Pora Dividend Hunter: BMRI Tebar Tunai Rp9,3 Triliun
- Banjir cuan! Bank Mandiri (BMRI) resmi tebar dividen interim Rp100 per saham dengan total Rp9,3 triliun. Dividend hunter wajib merapat.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Kabar gembira datang bagi para dividend hunter yang menantikan guyuran uang tunai di akhir tahun. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) secara resmi memutuskan untuk membagikan dividen interim dengan nilai jumbo yang siap masuk ke rekening investor.
Emiten perbankan berkapitalisasi pasar besar ini menetapkan total nilai dividen sebesar Rp 9,3 triliun. Keputusan ini menjadi angin segar bagi pelaku pasar yang mencari kepastian imbal hasil atau yield dari portofolio saham blue chip di tengah volatilitas pasar.
Momentum pembagian dividen ini didukung oleh likuiditas perusahaan yang sangat memadai. Berikut adalah 4 fakta penting yang wajib dicatat oleh para pemburu dividen terkait potensi cuan dari saham bank berlogo pita emas tersebut.
1. Nilai Cuan Rp 100 per Lembar
Berdasarkan keputusan direksi, Bank Mandiri menetapkan besaran dividen interim tunai sebesar Rp 100 per lembar saham. Angka ini diperoleh dari alokasi 24,7% laba bersih perseroan per kuartal III 2025 yang tercatat mencapai Rp 37,73 triliun.
Total dana tunai yang disiapkan untuk aksi korporasi ini mencapai Rp 9,3 triliun. Pembagian akan dilakukan kepada pemegang 93,33 miliar lembar saham yang beredar, dengan memperhitungkan penyesuaian dari saham tresuri hasil pembelian kembali atau buyback.
Para pemburu dividen disarankan untuk segera mencermati jadwal Cum Date agar namaya tercatat sebagai penerima hak. Perhitungan jumlah saham penerima dividen akan dikunci pada tanggal pencatatan atau recording date. "Dividen interim BMRI akan dibagikan ke 93,33 miliar saham," jelas Adhika Vista dalam keterangannya pada Jumat, 19 Desember 2025.
2. Fundamental Penopang Pembayaran
Keyakinan manajemen dalam membagikan dividen interim didasari oleh fondasi bisnis yang kokoh. Meskipun laba bersih sedikit terkoreksi menjadi Rp 37,7 triliun dari periode sebelumnya Rp 42,01 triliun, kemampuan mencetak profit perseroan tetap dinilai sangat solid oleh pasar.
Kinerja operasional juga menunjukkan tren positif, terlihat dari penyaluran kredit konsolidasi yang tumbuh 11% secara tahunan menjadi Rp 1.764,32 triliun. Pertumbuhan fungsi intermediasi ini menjamin keberlangsungan arus kas masuk yang sehat bagi perseroan di masa depan.
Bagi dividend hunter, stabilitas ini penting karena menjamin keberlanjutan pembayaran dividen di tahun-tahun mendatang. Bank Mandiri membuktikan kemampuannya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan remunerasi pemegang saham. "Hingga kuartal III 2025, Bank Mandiri mencatatkan kinerja keuangan yang solid," tulis laporan kinerja.
3. Keamanan Arus Kas Terjamin
Manajemen memastikan bahwa guyuran dana Rp 9,3 triliun ini tidak akan mengganggu kesehatan finansial bank. Pembayaran dividen interim dipastikan tidak berdampak material negatif terhadap kegiatan operasional maupun kelangsungan usaha perseroan dalam jangka panjang.
Keputusan ini telah melalui persetujuan Dewan Komisaris dan ditetapkan dalam rapat direksi pada 18 Desember 2025. Hal ini memberikan jaminan rasa aman bagi investor bahwa pembagian keuntungan ini dilakukan secara pruden dan terukur.
Investor tidak perlu khawatir akan adanya gangguan likuiditas pasca-pembayaran. Posisi permodalan Bank Mandiri dinilai masih sangat tebal untuk mendukung ekspansi kredit sekaligus memanjakan pemegang sahamnya. "Tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, aspek hukum, kondisi keuangan," tegas manajemen BMRI.
4. Pantau Jadwal Resmi Bursa
Untuk mendapatkan hak atas dividen Rp 100 per saham ini, investor wajib memantau pengumuman jadwal resmi. Mekanisme pembagian akan mengikuti ketentuan Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengatur tata cara pelaksanaan dividen interim.
Tanggal Cum Dividend di pasar reguler dan negosiasi menjadi waktu krusial yang tidak boleh terlewatkan. Biasanya, jadwal rinci akan segera dirilis pasca-keterbukaan informasi ini untuk memberikan kepastian waktu bagi para investor.
Keterbukaan informasi telah disampaikan kepada publik pada Jumat, 19 Desember 2025. Para pemburu dividen diharapkan bersiap mengatur strategi portofolio mereka menyesuaikan tanggal-tanggal penting tersebut. "Jadwal lengkap pembagian dividen interim akan diumumkan sesuai ketentuan," tambah pernyataan resmi.

Alvin Bagaskara
Editor
