Pertama di Dunia Fintek, ALAMI Luncurkan Impact Report 2021
- Dima berharap, Impact Report ALAMI yang dibuat secara terukur dan transparan dapat menjadi referensi serta evaluasi untuk memberikan dampak positif yang lebih besar ke depannya.

Yosi Winosa
Author


JAKARTA -ALAMI, perusahaan fintech peer-to-peer lending berbasis syariah menjadi fintech syariah yang pertama kali meluncurkan laporan dampak (impact report) di dunia sebagai rekam jejak perjalanan serta komitmen perusahaan dalam memberikan dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
Dari laporan tersebut, ALAMI mencatat telah berkontribusi menciptakan 24.000 lapangan kerja baru di Indonesia di tengah pandemi.
Kepala Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Enrico Hariantoro mengapresiasi impact report ALAMI yang diluncurkan pada tahun ini dan menjadi pertama di industri fintek lending syariah dan menyebutnya sebagai sebuah one step ahead.
- Tidak Hanya Makin Cuan, Ini Manfaat Kerja Paruh Waktu saat Masih Mahasiswa
- Cek Program-Program ESG dari Tjiwi Kimia (TKIM) untuk Upayakan Bisnis Berkelanjutan
- Motion Digital Jadi Tulang Punggung Laba Grup MNC Milik Konglomerat Hary Tanoesoedibjo (BCAP)
“Kami sangat mengapresiasi ALAMI atas impact report yang diluncurkan dan menjadi pertama di industri. Langkah ini semoga dapat diikuti pelaku industri lain. Kami juga optimistis bahwa koordinasi yang baik dalam penyusunan kebijakan, komitmen yang tinggi dari para stakeholders, dan implementasi kebijakan yang maksimal, keuangan yang berkelanjutan di Indonesia akan semakin baik,” kata Enrico Hariantoro, Selasa, 6 September 2022.
Sementara Wakil Rektor II Universitas Islam Internasional Indonesia yang juga merupakan Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Dadang Muljawan mengatakan ada tiga harapan untuk ALAMI setelah meluncurkan impact report yaitu terus melakukan inovasi dalam bentuk sumber dana, kolaborasi, serta mencerdaskan lingkungan keuangan syariah.
CEO ALAMI Group, Dima Djani, mengatakan impact report ALAMI yang dirilis di kuartal III-2022 menjadi bukti bahwa ALAMI terdepan dalam inovasi dan memiliki pencapaian dengan penyaluran pembiayaan secara tepat sasaran sehingga memberikan dampak yang positif, baik secara ekonomi maupun sosial kepada masyarakat.
Dima mencatat, pada akhir 2021, sebanyak lebih dari 68.000 pendanaan telah terdaftar di ALAMI, dimana akumulasi total pembiayaan produktif ALAMI mencapai Rp1,5 triliun, meningkat 500% dari tahun sebelumnya dengan penyaluran kepada 7.500 proyek UMKM di seluruh Indonesia.
"Pencapaian ini tentu tidak lepas dari dukungan para pendana (funders), penerima pembiayaan (beneficiaries), serta para pemangku kepentingan yaitu Bank Indonesia, OJK, KNEKS, asosiasi, dan berbagai komunitas muslim dan ulama,” ujar Dima.
Impact report ALAMI 2021 merupakan hasil yang diperoleh dari penyaluran pembiayaan produktif yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun lalu. Setidaknya, 24.000 lapangan kerja yang terdiri dari 12.000 lapangan kerja formal dan 12.000 lapangan kerja informal berhasil tercipta dari penyaluran pembiayaan produktif di sektor ekonomi riil sepanjang 2021.
Industri perdagangan & distribusi, sumber daya manusia & kepegawaian, pelayanan kesehatan, dan pertanian (perikanan) adalah empat industri strategis yang paling memberikan dampak nyata terhadap penyerapan lapangan kerja baru atau dengan porsi mencapai 50% dari akumulasi pembiayaan.
- APPSI: Jika Harga BBM Naik, Bapok Bakal Ikut Melejit hingga 30 Persen
- Sudah Hidup Selama 91 Tahun, Warren Buffett Benci Hari Ulang Tahunnya
- Panen Emas, Emiten Tambang Grup Bakrie Bumi Resources Minerals Kantongi Laba Rp58 Miliar
Kemudian, ALAMI membukukan portofolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) sebesar Rp223,8 miliar atau 14% dari total akumulasi pembiayaan hingga akhir Desember 2021. Pembiayaan berkelanjutan ini disalurkan untuk bisnis dengan inisiatif energi terbarukan, community empowerment, pertanian, dan perikanan. Di sektor perikanan sendiri, ALAMI telah melakukan penyaluran mencapai Rp109 miliar.
Tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, penyaluran pembiayaan ALAMI juga memberikan manfaat secara tidak langsung kepada lebih dari 12.500 ibu hamil di desa terpencil atau sebanyak 3% dari jumlah ibu hamil di Indonesia per tahun.
Karena, ibu hamil di desa sekarang dapat memperoleh layanan dari perangkat ultrasonografi (USG) melalui lembaga kesehatan di daerahnya. Upaya ALAMI turut memberikan solusi terhadap isu tingkat kematian ibu yang meningkat 10 kali lipat ketika pandemi. Sehingga, penyaluran untuk sektor pelayanan kesehatan di akhir 2021 meningkat lebih dari 700% year on year.
Dima percaya, konsep syariah yang dijalani ALAMI–mengedepankan nilai keislaman untuk mengembangkan sistem ekonomi yang beretika, adil, dan memiliki tata kelola yang baik–sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Dima berharap, impact report ALAMI yang dibuat secara terukur dan transparan dapat menjadi referensi serta evaluasi untuk memberikan dampak positif yang lebih besar ke depannya.

Yosi Winosa
Editor
