Energi

Perang India-Pakistan Berisiko Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

  • India sebagai pembeli terbesar batu bara Indonesia dalam tiga tahun beruntun dengan volume menembus 100 juta ton.
1723553017_13036e488d7a04621a30.jpg
Kawasan tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (Dok/Ist)

JAKARTA - Konflik  antara India dan Pakistan yang baru-baru ini meletus menimbulkan kekhawatiran global, tak terkecuali Indonesia. Konflik berskala besar ini berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, terutama pada sektor ekspor komoditas utama.

Dampaknya terasa mulai dari penurunan permintaan batu bara dan minyak sawit hingga gangguan jalur perdagangan dan potensi kenaikan harga minyak dunia.

Apa lagi India, sebagai pasar ekspor batu bara terbesar kedua Indonesia. Sementara Pakistan, meskipun pangsa pasarnya lebih kecil, akan mengurangi permintaan batu bara Indonesia jika konflik terus berlanjut.

Optimistis India Butuh Batu Bara RI

Menyikapi hal tersebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia masih di dalam tahap opimis bahwa India selaku salah satu importir batu bara terbesar RI masih membutuhkan batu bara dari Indonesia. 

Bahlil menilai hingga saat ini, pihaknya belum melihat tanda-tanda terganggunya ekspor batu bara Indonesia ke India. Terutama akibat perang yang masih berlangsung antara kedua negara tersebut.

"Pasti mereka butuh batu bara kita kan, nggak ada masalah. Kalau kita melihat di sini belum ada terganggu apa-apa," kata Bahlil ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Kamis 8 Mei 2025.

India Masih Juarai Pasar Batu Bara

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan volume ekspor batu bara Indonesia pada 2024 menyentuh 405,76 juta ton. Volume ekspor tersebut naik 6,86% dibandingkan pada 2023. Namun, secara nilai, ekspor batu bara anjlok 11,86% menjadi US$30,49 miliar atau setara dengan Rp499,28 triliun.

Indonesia merupakan eksportir terbesar batu bara, terutama untuk jenis thermal. Dari 10 besar tujuan ekspor batu bara Indonesia pada 2024, semuanya adalah negara Asia.

India menempati urutan pertama dalam daftar pasar batu bara RI dengan volume menembus 108,07 juta ton atau melandai 0,79%. Secara nilai, ekspor batu bara ke India menembus US$ 6,25 miliar pada 2024 atau setara dengan Rp102,34 triliun atau jeblok 13,93%.

India sebagai pembeli terbesar batu bara Indonesia dalam tiga tahun beruntun dengan volume menembus 100 juta ton. Di bawah India, terdapat China yang menjadi pasar besar batu bara Indonesia.Volume permintaan batu bara RI dari China pada 2024 melesat 14,06% menjadi 93,16 juta ton. Namun, secara nilai, ekspor batu bara ke China turun 6,04% menjadi US$ 6,55 miliar.

Lonjakan permintaan juga dilaporkan dari Vietnam. Ekspor batu bara ke Vietnam melonjak 37,4% menjadi 27,19 juta ton dengan nilai US$1,79 miliar.