Pemangkasan Biaya Aplikasi akan Berdampak pada Ekosistem Ojol
- Biaya sewa aplikasi yang biasanya menjadi komponen tarif ojol rupanya menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya, komponen ini kerap menjadi topik yang muncul ketika terjadi pembahasan mengenai tarif ojol. Tidak terkecuali pada penyesuaian tarif ojol yang baru saja diumumkan Kementerian Perhubungan awal bulan September ini.

Octavia Tunggal Dewi
Author


Sejumlah mitra driver Grab Bike melakukan konvoi usai peresmian pengoperasian kembali ojek online (ojol) dalam mengangkut penumpang di Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 9 Juli 2020. Grab Indonesia sebagai salah satu Platform penyedia layanan transportasi online menghadirkan GrabProtect dilengkapi dengan fitur keamanan, peralatan kebersihan, serta aturan keamanan terbaru yang menjadi standar terbaik dalam industri ride-hailing untuk menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kota Bekasi. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
(Istimewa)JAKARTA – Biaya sewa aplikasi yang biasanya menjadi komponen tarif ojol rupanya menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya, komponen ini kerap menjadi topik yang muncul ketika terjadi pembahasan mengenai tarif ojol. Tidak terkecuali pada penyesuaian tarif ojol yang baru saja diumumkan Kementerian Perhubungan awal bulan September ini.
Walaupun kerap mengundang pro dan kontra, penyesuaian pada biaya sewa aplikasi tersebut diyakini beragam pengamat memiliki potensi dampak yang cukup luas. Karenanya diperlukan kehati-hatian di dalam menyusun tingkat penyesuaiannya.
Ekonom Universitas Airlangga Rumayya Batubara mengatakan, pemotongan biaya sewa aplikasi ojol, bukan hanya berdampak pada perusahaan aplikator, tetapi juga mitra driver dan ekosistem ojol secara keseluruhan. Pasalnya, sebagian komponen dari biaya sewa aplikasi, juga dikembalikan ke mitra driver dalam bentuk insentif di luar tarif ojol.
“Seharusnya aplikator diberikan kebebasan untuk menentukan berapa biaya sewa aplikasinya. Sebelum membuat keputusan, pemerintah seharusnya mempertimbangkan dengan baik, apakah penetapan biaya sewa aplikasi itu akan berdampak pada kesehatan keuangan aplikator,” kata Rumayya, Selasa (27/9/2022).
- BNI Sekuritas Ditunjuk jadi Agen Penjualan SBN Ritel, Investor Bisa Transaksi di Aplikasi BIONS
- GAPKI: ESG Menjadi Keniscayaan Yang Sudah Diimplementasi Industri
- Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru 15,72 MMSCFD di Sumsel
- OJK Dorong Akselerasi Regulasi Bursa Karbon
Tak hanya aplikator, lanjut Rumayya, dalam jangka panjang pemotongan biaya sewa aplikasi juga akan berdampak pada berkurangnya insentif mitra driver.
“Insentif untuk mitra driver berkurang, kemudian program marketing untuk konsumen nggak ada, nantinya merugikan ekosistem. Pendapatan mitra driver bukan cuma dari tarif, tapi juga dari komponen-komponen seperti insentif. Biaya pemasaran digunakan untuk meningkatkan demand. Nah, semua itu kan butuh biaya untuk pengelolaan aplikasinya,” jelas Rumayya.
Karena itu, saat biaya sewa aplikasi dipangkas aplikator harus mengambil jalan lain untuk menutup biaya pengelolaan aplikasi. Selain itu, aplikator juga berpotensi menaikkan tarif ojol di luar tarif yang telah ditetapkan Kemenhub.
“Sebenarnya pemerintah bisa memberikan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk para mitra driver ojol tanpa harus memotong biaya sewa aplikasi. Jadi aplikator tidak dirugikan, sementara mitra driver juga tetap memperoleh kesejahteraan,” ujar Rumayya, yang juga merupakan Peneliti di RISED (Research Institute of Socio-Economic Development).
Penyesuaian biaya sewa aplikasi, sambung Rumayya, kedepannya juga akan berimbas kepada pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Hal itu dikarenakan banyak pelaku UMKM yang menjual dagangannya dengan aplikasi ojol. “Biasanya konsumen membeli karena ada banyak inisiatif pemasaran. Nah, kalau biaya pemasaran tersebut berkurang akibat pemangkasan biaya untuk pengelolaan aplikasi tentu dampaknya juga akan mereka rasakan,” bebernya.
Kenaikan tarif ojol berlaku sejak 11 September 2022 lalu. Tarif ojol yang baru tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 667 Tahun 2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi. Dalam keputusan tersebut, juga ditetapkan biaya sewa penggunaan aplikasi ditetapkan paling tinggi 15% dari sebelumnya 20%.

Ananda Astri Dianka
Editor
