Nasional

Orang Kaya Berpeluang Dongkrak Pemulihan Sektor Pariwisata

  • Indonesia masih berpeluang mendongkrak pemulihan sektor pariwisata dari kunjungan wisatawan lokal pada tahun ini. Deputi Bidang Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Raden Kurleni Ukar menyebut, sektor pariwisata bisa mulai pulih pada kuartal III 2021.

Ilustrasi pariwisata di Bali.
Ilustrasi pariwisata di Bali. (Dok. Kemenparekraf) (Dok. Kemenparekraf)

JAKARTA – Indonesia masih berpeluang mendongkrak pemulihan sektor pariwisata dari kunjungan wisatawan lokal pada tahun ini.

Deputi Bidang Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Raden Kurleni Ukar menyebut, sektor pariwisata bisa mulai pulih pada kuartal III 2021.

“Kami menyiapkan paket kebijakan untuk membangkitkan sektor pariwisata yang mengandalkan kunjungan wisatawan lokal,” kata Raden dalam CORE MEdia Discussion: Quarterly Review 2021 Mendobrak Inersia Pemulihan Ekonomi, Selasa 27 April 2021.

Pemulihan sektor pariwisata, kata Raden, pada kuartal II 2021 masih tertahan adanya kebijakan larangan mudik.

Raden melihat adanya optimisme dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masyarakat berpendapatan di atas Rp5 juta yang mencapai level optimis pada Maret 2021.

Senada, Ekonom Center of Reform on Economics Indonesia Akbar Susamto mengatakan pos berwisata masyarakat kelas menengah telah tertahan selama setahun terakhir.  Oleh karena itu, tahun ini menjadi momentum awal bagi masyarakat kelas menengah ke atas menggenjot konsumsinya di sektor pariwisata.

“Dampak pandemi COVID-19 begitu terasa, sebagai contoh adalah perekonomian provinsi Bali menjadi yang terendah sepanjang 2020,” kata Akbar dalam kesempatan yang sama. 

Terhalangnya komponen konsumsi belanja masyarakat nampak dari Dana Pihak Ketiga (DPK) masyarakat yang semakin mekar di perbankan.

Menurut data Bank Indonesia (BI), DPK Perbankan pada Maret 2021 tumbuh 9,36% year on year (yoy) menjadi Rp6.539,1 triliun. 

Sementara itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkap golongan masyarakat kelas atas paling mengalami kenaikan simpanan. Menurut data LPS per Februari 2021,simpanan masyarakat dengan nominal di atas Rp5 miliar naik 13,2%.

“Fokus dulu pada wisatawan nusantara dulu, karena sebenarnya demand-nya tinggi karena keinginan wisata masyarakat berpendapatan tinggi tertahan lama,” jelas Akbar.

Menurut data Kemenparekraf, penerimaan devisa negara dari pariwisata selama 2020 anjlok 79,1% year on year (yoy). Penerimaan devisa sektor pariwisata menyusut dari Rp14,5 miliar pada 2019 menjadi Rp3,54 miliar pada 2020.