NU Berpotensi Terbelah Karena MLB, Yenny Wahid Angkat Bicara
- Yenny menyuarakan kekhawatirannya terhadap potensi penyusupan oleh pihak luar yang memiliki kepentingan sempit, termasuk politik. Ia menekankan bahwa konflik internal kerap dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk melemahkan NU demi keuntungan mereka.

Muhammad Imam Hatami
Author


Putri Abdurrahman Wahid (Gusdur) Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid, cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari / Istimewa
(Istimewa)JAKARTA - Anak mendiang mantan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, secara tegas menolak wacana dan gerakan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU). Menurut Yenny, langkah tersebut tidak hanya tidak produktif, tetapi juga berpotensi memecah belah organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
Wacana MLB NU dinilai tidak hanya menciptakan gejolak di tingkat elite, tetapi juga membuat warga dan pengurus NU di akar rumput merasa bingung dan resah. Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya pertentangan terbuka di antara elite organisasi, yang menurut Yenny, hanya akan merusak kepercayaan dan soliditas NU.
"Saya tidak setuju dengan adanya wacana dan gerakan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama. Apapun motif dan tujuan yang akan dicapai. Ini hanyalah sebuah hal yang hanya akan memecah belah NU," terang Yenny dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Senin, 23 Desember 2024.
- Kaleidoskop Saham IPO 2024: Dari Kinerja Cemerlang DAAZ hingga Fluktuasi AADI
- Alasan Harus Punya Laptop ASUS Zenbook DUO
- Harga Sembako di Jakarta Hari Ini: Cabe Merah Keriting Naik, Kelapa Kupas Turun
Yenny Wahid menekankan pentingnya dialog sebagai solusi utama. Ia mengimbau para pendukung wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) NU untuk menahan diri dan mengedepankan musyawarah demi menjaga persatuan organisasi. Menurutnya, perselisihan internal hanya akan merugikan seluruh warga Nahdlatul Ulama, terutama mereka yang berada di tingkat akar rumput.
"Yang akan terjadi kasihan umat di bawah. Umat bingung melihat para elitnya bertengkar, bahkan mau saling menjatuhkan dan menjungkalkan. Kasihan pengurus ranting, pengurus cabang, dan warga NU yang di bawah," tambah Yenny.
Yenny Wahid juga mengingatkan kembali arti penting dari simbol tali jagad yang terdapat pada logo NU. Ia menjelaskan bahwa tali jagad tidak sekadar ornamen, melainkan lambang kesatuan yang harus terus dipertahankan oleh seluruh elemen organisasi. Prinsip ini, yang tertuang dalam qonun asasi NU, menjadi pedoman untuk mengutamakan persatuan di atas segala kepentingan.
- Kaleidoskop Saham IPO 2024: Dari Kinerja Cemerlang DAAZ hingga Fluktuasi AADI
- Alasan Harus Punya Laptop ASUS Zenbook DUO
- Harga Sembako di Jakarta Hari Ini: Cabe Merah Keriting Naik, Kelapa Kupas Turun
Peringatan Potensi Penyusupan
Yenny juga menyuarakan kekhawatirannya terhadap potensi penyusupan oleh pihak luar yang memiliki kepentingan sempit, termasuk politik. Ia menekankan bahwa konflik internal kerap dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk melemahkan NU demi keuntungan mereka.
Menurutnya perselisihan internal bukan hanya merugikan organisasi, tetapi juga membuka celah bagi masuknya pengaruh eksternal yang dapat memperburuk keadaan. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk waspada dan menjaga soliditas NU agar tidak mudah disusupi.
"Saya berharap siapapun yang berada di belakang MLB marilah kita duduk bersama. Saya mungkin bukan orang yang punya kepentingan dalam hal ini, kecuali NU bersatu, NU utuh," pungkas Yenny.
Dengan segala tantangan yang dihadapi, NU sebagai organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia diharapkan mampu menjaga soliditas dan persatuan di tengah dinamika yang terjadi. Kepemimpinan yang bijak dan dialog konstruktif menjadi kunci untuk mengatasi persoalan ini dan memastikan NU tetap menjadi simbol kekuatan Islam moderat di tanah air.

Ananda Astridianka
Editor
