Perbankan

Nasabah Kaya BNI Pilih Obligasi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

  • Fenomena ini terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan instrumen yang aman dan berpendapatan tetap, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. Obligasi dianggap sebagai pilihan stabil bagi investor berprofil risiko konservatif, khususnya dari kalangan high-net-worth individual (HNWI).
Sunset-KV-MenaraBNI.jpg
Menara BNI (Istimewa)

JAKARTA – Di tengah dinamika pasar dan ketidakpastian ekonomi global, General Manager Divisi Wealth Management PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI/BBNI), Henny Eugenia, menyebutkan bahwa para nasabah kaya tetap menjadikan obligasi sebagai instrumen investasi pilihan utama. Hal ini terbukti dari pertumbuhan positif dana kelolaan (asset under management/AUM) BNI, khususnya dari segmen nasabah prioritas.

Menurut Henny, pergeseran alokasi aset di kalangan nasabah bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Banyak dari mereka tetap berinvestasi di instrumen pendapatan tetap seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan Surat Berharga Negara (SBN) seri lainnya. Bahkan, sebagian besar pergerakan yang terjadi hanyalah bentuk realokasi, bukan penarikan dana.

“Mayoritas memang bergeser ke arah obligasi. Jadi bukan cabut dana, tapi pindah ke produk yang lebih defensif seperti ORI dan SBN. Nasabah kita memang sudah terbiasa dengan obligasi,” jelasnya saat dijumpai seusai acara konferensi pers Undian Rejeki Wondr by BNI di Jakarta, Rabu, 16 April 2025. 

Stabil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Fenomena ini terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan instrumen yang aman dan berpendapatan tetap, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. Obligasi dianggap sebagai pilihan stabil bagi investor berprofil risiko konservatif, khususnya dari kalangan high-net-worth individual (HNWI).

“Awam kita tumbuh positif. Tanggungan kita juga tumbuh positif. Dana nasabah kaya justru naik. Mungkin yang terdampak itu justru dari segmen pas-pasan,” ujar Henny.

Baca Juga: BNI Bukukan Pertumbuhan Signifikan di Segmen Nasabah Kaya, AUM Obligasi Naik 26 Persen

Dana Nasabah BNI Tidak Mengalir ke Luar Negeri

Menanggapi soal dana warga negara Indonesia yang dikabarkan banyak mengalir ke luar negeri selama dekade terakhir, Henny menyatakan bahwa pihaknya tidak melihat tren signifikan dana nasabah BNI yang keluar negeri. Justru, selama masa pandemi, dana kelolaan dari nasabah-nasabah prioritas mengalami peningkatan.

“Secara general, nasabah BNI tidak menunjukkan kecenderungan transfer aset ke luar negeri. Bahkan saat pandemi, banyak dari mereka justru mempercayakan dananya ke bank besar seperti kami karena ada pergeseran ke arah clarity to quality,” ujar Henny.

Prospek Pertumbuhan AUM 2025 Tetap Optimistis

Saat ditanya mengenai target pertumbuhan AUM untuk 2025, Henny menjelaskan bahwa pihaknya akan tetap fokus pada strategi bertahap dan menjaga kestabilan portofolio nasabah.

“Target kami tentu selalu tumbuh, meski tetap mempertimbangkan kondisi pasar dan potensi reduksi di beberapa sektor. Tapi secara keseluruhan, prospek 2025 tetap optimistis,” pungkasnya.