Tren Pasar

Momentum Emas di Desember: Peluang Investor Indonesia Jelang 2026

  • Meski emas global cenderung lesu di akhir tahun, emas rupiah justru hampir selalu menguat pada Desember. Dengan proyeksi bullish hingga 2026, inilah gambaran risiko, peluang, dan strategi terbaik bagi investor emas Indonesia.
Perdaganagn Emas Logam Mulia - Panji 1.jpg
Nampak karyawan menunjukkan logam mulia di sebuah gerai emas di kawasan BSD Tangerang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Desember selalu punya cerita unik bagi investor emas. Di saat pasar global cenderung melambat menjelang pergantian tahun, pola yang muncul di Indonesia justru berbeda. Harga emas dalam rupiah hampir selalu menguat, seolah menepis kecenderungan lesu yang terjadi secara global.

Situasi ini memunculkan kembali pertanyaan yang kerap muncul setiap akhir tahun: benarkah Desember memang momen terbaik untuk mulai mencicil emas, terutama menjelang 2026?

Mengutip riset harian Bareksa, Jumat 12 Desember 2025, tahun 2025 menjadi salah satu periode paling dramatis bagi emas, dengan lonjakan harga lebih dari 60%. Meski telah reli besar, sejumlah bank besar dunia mulai dari Goldman Sachs, Bank of America, hingga Deutsche Bank belum melihat tanda-tanda euforia ini akan berhenti. Mereka bahkan menempatkan target harga emas pada kisaran US$4.900–US$5.000 per troy ounce pada 2026.

Optimisme ini tidak muncul tanpa alasan. Ada beberapa katalis yang dianggap akan menjaga harga emas tetap kuat: pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia, potensi penurunan suku bunga global, pelemahan dolar AS, serta tensi geopolitik yang masih tinggi.

World Gold Council (WGC) merangkum outlook emas 2026 ke dalam tiga kemungkinan pertama, jika ekonomi global hanya melambat ringan, emas berpeluang naik 5–15%. Kedua, jika risiko ekonomi meningkat, emas bisa terbang 15–30%. Ketiga, jika terjadi reflasi dan dolar menguat, emas berpotensi terkoreksi 5–20%.

Dengan kata lain, skenario bullish memang besar, tetapi bukan tanpa risiko. Emas tetap sangat dipengaruhi oleh arah dolar dan kebijakan bank sentral.

Tabel: Historis Perubahan Harga Emas Spot Dunia Secara Bulanan

Illustration

Sumber: Investing, diolah Bareksa
*Kenaikan/penurunan harga penutupan di akhir bulan vs akhir bulan sebelumnya

Peluang Kenaikan di Bulan Desember

Secara historis, Desember termasuk bulan yang bersahabat bagi emas global. Dalam 11 tahun terakhir, 73% periode Desember ditutup dengan kenaikan harga emas spot. Pola ini menjadikan Desember sebagai salah satu bulan yang konsisten memberikan performa positif, berada tepat di bawah Januari dan April.

Meski demikian, tidak semua bulan berlaku sama. September misalnya, lebih sering menjadi periode pelemahan. Pola musiman ini penting bagi investor, terutama mereka yang mengandalkan strategi pembelian bertahap.

Fenomena yang lebih menarik terjadi ketika mengamati emas rupiah. Jika emas global hanya naik 73% dalam 11 kali Desember terakhir, emas rupiah mencatat performa jauh lebih ekstrem: hanya sekali turun dalam 11 tahun. Artinya, probabilitas kenaikan emas rupiah pada Desember mencapai 91%.

Ada beberapa penyebab yang membuat pergerakan emas di dalam negeri berbeda dengan pasar global yakni rupiah cenderung melemah di akhir tahun. Lalu, permintaan emas meningkat menjelang libur panjang dan pergantian tahun. 

Kemudian, sentimen global tidak selalu sepenuhnya tercermin ke harga domestik. Kombinasi inilah yang menjadikan Desember momentum yang sering kali lebih menguntungkan bagi investor Indonesia.

Tabel: Historis Perubahan Harga Emas dalam Negeri Secara Bulanan

Illustration

Sumber: Treasury, diolah Bareksa
*Kenaikan/penurunan harga penutupan di akhir bulan vs akhir bulan sebelumnya

Hal yang Perlu Diperhatikan

  1. Emas masih berpotensi bullish pada 2026.
    Namun besar kecilnya kenaikan sangat bergantung pada kondisi ekonomi global dan arah pergerakan dolar.
  2. Kinerja emas global tidak selalu kuat di Desember.
    Tetapi untuk pasar domestik, performa emas rupiah justru sangat dominan di bulan ini.
  3. Kurs dan permintaan domestik punya peran besar.
    Faktor ini membuat pola emas Indonesia berbeda dari pasar internasional.
  4. Strategi terbaik tetap pembelian bertahap.
    Bukan all-in sekaligus, melainkan mencicil secara reguler agar volatilitas harga terjaga dan potensi kenaikan tahun depan tetap bisa dimanfaatkan.