Militer Amerika Sedang Menguji Pil Anti-Penuaan
WASHINGTON-Komando Operasi Khusus atau Special Operations Command (SOCOM) Amerika mengatakan akan segera memulai uji klinis “pil anti-penuaan” yang dapat menghentikan beberapa efek degeneratif alami dari penuaan. “Kami telah menyelesaikan studi keamanan dan dosis pra-klinis untuk mengantisipasi pengujian kinerja lanjutan pada tahun fiskal 2022,” kata Komandan Angkatan Laut Tim Hawkins, juru bicara SOCOM mengatakan kepada Breaking […]

Amirudin Zuhri
Author


Ilustrasi/Wallpaper Fare
(Istimewa)WASHINGTON-Komando Operasi Khusus atau Special Operations Command (SOCOM) Amerika mengatakan akan segera memulai uji klinis “pil anti-penuaan” yang dapat menghentikan beberapa efek degeneratif alami dari penuaan.
“Kami telah menyelesaikan studi keamanan dan dosis pra-klinis untuk mengantisipasi pengujian kinerja lanjutan pada tahun fiskal 2022,” kata Komandan Angkatan Laut Tim Hawkins, juru bicara SOCOM mengatakan kepada Breaking Defense 10 Juli 2021.
Pil tersebut melibatkan apa yang disebut “human performance small molecule” yang akan dibentuk menjadi nutraceutical untuk warga sipil dan personel militer.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
“Upaya ini bukan tentang menciptakan sifat fisik yang belum ada secara alami. Ini tentang meningkatkan kesiapan misi pasukan kita dengan meningkatkan karakteristik kinerja yang biasanya menurun seiring bertambahnya usia. Kami bekerja dengan mitra industri terkemuka dan lembaga penelitian klinis untuk mengembangkan nutraceutical, dalam bentuk pil yang cocok untuk berbagai penggunaan oleh warga sipil dan anggota militer, yang dapat mencakup peningkatan kinerja manusia—seperti peningkatan daya tahan dan pemulihan dari cedera lebih cepat.”
Produsen farmasi AstraZeneca, yang tidak terlibat dengan pembuatan pil anti-penuaan ini menjelaskan obat molekul kecil memiliki beberapa keuntungan sebagai terapi. Sebagian besar dapat diberikan secara oral dan dapat melewati membran sel untuk mencapai target intraseluler. “Mereka juga dapat dirancang untuk melibatkan target biologis dengan berbagai mode aksi dan distribusinya dapat disesuaikan lebih lanjut, misalnya untuk memungkinkan paparan sistemik dengan atau tanpa penetrasi otak,” kata perusahaan itu sebagaimana dikutip Popular Mechanics.
Jadi, semua molekul kecil memiliki berat molekul rendah, tetapi tidak semua molekul kecil adalah obat. Dalam hal ini, nutraceutical biasanya mengacu pada “suplemen makanan” seperti pil vitamin atau bubuk protein yang diperkaya. Anda mungkin menganggap apa yang disebut “makanan super” sebagai nutraceuticals dalam arti yang paling teknis.
Food and Drug Administration (FDA) Amerika tidak mengatur nutraceuticals, yang berarti mereka dibebaskan dari standar ketat.
Istilah “human performance small molecule” itu sendiri tidak berarti banyak. Kinerja manusia adalah hasil total dari faktor yang hampir tak terhitung banyaknya. Sedangkan molekul kecil hanyalah istilah deskriptif dan sudah ada di sebagian besar obat-obatan farmasi. Jadi apa yang dimaksud molekul secara spesifik di sini?
Breaking Defense mengatakan molekul yang dimaksud adalah sesuatu yang disebut nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+). MetroBiotech memuji NAD+ sebagai pengobatan khususnya untuk penyakit mitokondria. Mitokondria adalah organel (bagian sel) yang sering kita sebut sebagai pabrik atau pembangkit tenaga sel karena menghasilkan energi untuk sel. Ini dalam bentuk bahan kimia yang disebut adenosin trifosfat (ATP).
MetroBiotech menguraikan sel membutuhkan ATP agar tetap berfungsi dengan baik, dan NAD+ mendukung pembuatan ATP yang berkelanjutan di dalam mitokondria. Itulah mekanisme langsung yang dimainkan, dan ada konsekuensi ketika sel telah mengurangi level NAD+ secara menyeluruh.
Penyakit mitokondria yang ingin diobati sangat merusak, tetapi juga jarang dan spesifik. Pada dasarnya dia tidak mengobati orang sehat dengan zat yang diduga akan memperlambat efek penuaan, titik. Itu bisa menjelaskan mengapa SOCOM menyebut ini sebagai proyek “nutraceutical”, bukan obat.
Penuaan itu sendiri belum merupakan penyakit yang dapat didiagnosis untuk diobati dengan resep dokter.
