Tren Leisure

Mengenal Sosok Eiichiro Oda, Pencipta Anime Populer One Piece

  • Manga populer One Piece karya Eiichiro Oda pertama kali terbit pada tahun 1997 dan hingga kini telah terjual lebih dari 500 juta kopi. Untuk memahami kesuksesan besar ini, kita perlu menelusuri lebih dalam kehidupan sang kreator, Eiichiro Oda.
Eiichiro Oda, Pencipta Anime Populer One Piece.
Eiichiro Oda, Pencipta Anime Populer One Piece. (cbr)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Belakangan ini, jelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-80 Indonesia, media sosial ramai dipenuhi dengan tren pemasangan bendera Jolly Roger, ikon khas dari anime Jepang One Piece.

Bendera tersebut tak hanya dikibarkan di depan rumah, tetapi juga tampak terpasang di berbagai kendaraan pribadi.

Manga populer One Piece karya Eiichiro Oda pertama kali terbit pada tahun 1997 dan hingga kini telah terjual lebih dari 500 juta kopi. Untuk memahami kesuksesan besar ini, kita perlu menelusuri lebih dalam kehidupan sang kreator, Eiichiro Oda.

“Percayalah pada mimpimu, bisa jadi itu akan menjadi kenyataan,” kata Martin Luther King. Ungkapan ini sangat selaras dengan perjalanan hidup Eiichiro Oda, yang sejak usia empat tahun sudah bercita-cita menjadi seorang mangaka.

Dari langkah awalnya di dunia manga hingga mencetak rekor penjualan, kisah hidupnya mencerminkan ketekunan yang luar biasa.

Siapa Itu Eiichiro Oda?

Eiichiro Oda lahir pada 1 Januari 1975 di Kumamoto, Jepang. Ia mengenal manga sejak usia dini, berkat ayahnya yang memperkenalkannya pada Kaibutsu-kun (The Monster Kid) dan Vicky the Viking, yang kemungkinan besar menumbuhkan ketertarikannya pada dunia bajak laut.

Namun, titik balik sesungguhnya datang saat ia menemukan dunia ciptaan Akira Toriyama lewat manga Dragon Ball. Sejak saat itu, Oda muda memantapkan hati untuk menjadi seorang mangaka.

Dlansir dari Cartoontoi, di usia 17 tahun, Oda berhasil meraih penghargaan Tezuka Award ke-44 berkat Wanted!, sebuah cerita pendek berlatar era Koboi Amerika yang menampilkan tokoh Gill Bastar, seorang penembak legendaris yang jadi buronan.

Meskipun bergenre barat, elemen khas seperti poster buronan, yang kelak menjadi ciri khas One Piece, sudah mulai tampak dalam karya awal ini.

Pada tahun 1994, Eiichiro Oda memutuskan untuk meninggalkan studi arsitekturnya dan bergabung dengan tim Weekly Shōnen Jump. Ia menjadi asisten bagi beberapa mangaka ternama, seperti Shinobu Kaitani dan Nobuhiro Watsuki.

Masa ini menjadi titik penting dalam kariernya karena ia belajar langsung dari para profesional terbaik di industri. Di sela-sela itu, ia juga menerbitkan dua karya baru: Monsters dalam edisi khusus musim gugur 1994 dan Romance Dawn dalam edisi khusus musim panas 1996.

Karya Romance Dawn berfokus pada petualangan Monkey D. Luffy, seorang anak laki-laki yang bercita-cita menjadi Raja Bajak Laut. Setelah memakan Buah Iblis, tubuhnya menjadi elastis, dan ia memulai perjalanan untuk mencari harta karun legendaris.

Setahun kemudian, pada 1997, Oda menerbitkan bagian kedua dari Romance Dawn dengan judul One Piece. Meskipun sempat mengalami beberapa penolakan di awal, manga ini akhirnya diterbitkan di Weekly Shōnen Jump dan langsung meraih kesuksesan besar.

Kesuksesan Fenomenal One Piece

Pembaca Weekly Shōnen Jump dengan cepat jatuh cinta pada petualangan kru Topi Jerami. Volume kompilasi dari manga ini mulai diterbitkan oleh Shueisha, dan basis penggemar setia pun mulai terbentuk.

Tahun 1999 menandai penayangan perdana adaptasi anime One Piece di Jepang. Diproduksi oleh Toei Animation, anime ini memainkan peran penting dalam membawa One Piece ke panggung internasional. Nama Eiichiro Oda semakin dikenal luas, dan bakatnya mendapat pengakuan global.

Tak butuh waktu lama hingga One Piece menjadi manga terlaris nomor satu di dunia dan menjadi tolok ukur utama dalam genre shonen.

Untuk merayakan ulang tahun kesepuluh One Piece pada tahun 2006, Eiichiro Oda menerbitkan manga Cross Epoch pada hari Natal, sebuah karya kolaborasi bersama idolanya sejak kecil, Akira Toriyama. Karya ini memadukan dunia One Piece dan Dragon Ball dalam satu petualangan unik. Pada titik ini, Oda sudah diakui sebagai salah satu mangaka terbesar sepanjang masa.

Lima tahun kemudian, pada 2011, ia kembali berkolaborasi, kali ini dengan Mitsutoshi Shimabukuro, pencipta manga Toriko. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa Oda bukan hanya kreatif, tetapi juga seorang pencinta manga sejati yang terus berinovasi.

Luffy, Zoro, Ryuma, Siapa yang Menginspirasi Karakter One Piece?

Eiichiro Oda sangat menyukai menyisipkan referensi halus dalam karyanya dan tak ragu mengambil inspirasi dari berbagai sumber ke dalam ceritanya. Contohnya, Ryuma, tokoh utama dalam Monsters, salah satu karya awalnya, juga muncul dalam One Piece.

Namun, yang paling menarik adalah beragam referensi yang ia gunakan dalam membentuk karakternya, mulai dari tokoh sejarah, bintang film, hingga ikon musik.

Misalnya, untuk menciptakan Roronoa Zoro, Oda terinspirasi dari François l’Olonnais, seorang bajak laut asal Prancis abad ke-17. Meski dikenal kejam dan dijuluki “François si Kejam,” kemahirannya dalam menggunakan pedang menjadi dasar karakter Zoro.

Sanji, di sisi lain, terinspirasi dari aktor Amerika Steve Buscemi. Nami dibuat dengan referensi dari aktris Winona Ryder, sementara karakter Coby didasarkan pada sosok Leonardo DiCaprio.

Meski Oda menganggap semua karakternya seperti anak sendiri, tampaknya ia punya ketertarikan khusus pada beberapa tokoh. Anehnya, karakter favorit Eiichiro Oda justru adalah Gaimon. Ia juga sangat menyukai Buggy the Clown, yang merupakan villain favoritnya dalam One Piece.

Rekor-Rekor Eiichiro Oda: Mangaka Paling Terkenal Sepanjang Sejarah

Selama hampir tiga dekade berkarya, Eiichiro Oda telah mencetak berbagai rekor luar biasa berkat kesuksesan luar biasa dari One Piece. Berikut adalah pencapaian utama yang melekat pada dirinya dan karyanya:

Manga terlaris sepanjang masa: Lebih dari 523 juta kopi One Piece telah terjual di seluruh dunia sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1997. Pada tahun 2014, manga ini masuk dalam Guinness Book of World Records setelah mencatat penjualan sebanyak 320 juta kopi.

Cetakan perdana terbesar untuk satu volume: Volume 56 dari One Piece mencatat rekor cetakan perdana tertinggi saat itu, yaitu sebanyak 2,85 juta kopi pada tahun 2009. Rekor ini kemudian dipecahkan oleh Volume 67, yang dirilis dengan cetakan perdana mencapai 4,05 juta kopi pada tahun 2012.

One Piece Diadaptasi Menjadi Serial Netflix

Netflix tak mungkin melewatkan fenomena One Piece, dan pada tahun 2020 mereka resmi mengumumkan mereka tengah menggarap serial live-action. Awalnya, banyak penggemar yang meragukan proyek ini, mengira akan menjadi adaptasi komersial yang mengecewakan.

Namun, kekhawatiran tersebut mulai mereda ketika Eiichiro Oda mengungkapkan ia terlibat langsung sebagai produser eksekutif. Ia menjanjikan adaptasi ini akan tetap setia pada semangat dan jiwa karya aslinya.

Dalam sebuah video promosi dari Netflix, ditampilkan momen emosional pertemuan antara Iñaki Godoy, pemeran Monkey D. Luffy dalam versi live-action, dan Oda sendiri. Dikenal sebagai sosok tertutup yang jarang muncul di publik, Oda tetap menyembunyikan wajahnya sepanjang video.

Meski begitu, terlihat hubungan yang hangat antara keduanya, dan Oda bahkan mengatakan bahwa ia tidak bisa membayangkan orang lain memerankan Luffy selain Godoy.

Hal ini menunjukkan betapa besarnya keterlibatan Oda dalam proses produksi serial Netflix yang tayang perdana pada 2023 dan mendapatkan sambutan positif dari penonton. Video tersebut ditutup dengan momen simbolis ketika Oda “menobatkan” Godoy dengan topi jerami Luffy, sebuah penghormatan kecil namun sangat bermakna.