Mengenal Hankyu Hanshin, Raksasa Properti Jepang Mitra Strategis APLN
- Profil PT DPM Assets Indonesia, pembeli Deli Park Mall Medan. Konsorsium Jepang Hankyu Hanshin kuasai 76,4% saham, bermitra dengan APLN dan MUFG.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) secara resmi mengumumkan transaksi divestasi aset Deli Park Mall Medan kepada PT DPM Assets Indonesia. Aksi korporasi yang dilakukan pada akhir Desember 2025 ini menandai babak baru pengelolaan aset properti komersial tersebut. Pengalihan hak milik rumah susun telah dilaporkan secara transparan melalui keterbukaan informasi bursa.
PT DPM Assets Indonesia merupakan perusahaan tujuan khusus yang dibentuk secara spesifik untuk kepemilikan aset premium ini. Entitas tersebut beroperasi dengan struktur usaha patungan yang melibatkan konsorsium investor Jepang serta mitra lokal. Langkah strategis ini mencerminkan tingginya kepercayaan investor asing terhadap potensi jangka panjang pasar properti di Indonesia.
Komposisi pemegang saham entitas baru ini didominasi oleh Hankyu Hanshin Properties Indonesia sebagai pengendali mayoritas. APLN tetap terlibat melalui kepemilikan saham minoritas yang dipegang oleh anak usahanya yakni PT Sinar Menara Deli. Lembaga keuangan MUFG Bank Ltd turut berpartisipasi sebagai pemegang saham strategis dalam struktur bisnis tersebut.
1. Identitas dan Struktur Entitas
PT DPM Assets Indonesia adalah kendaraan investasi khusus atau Special Purpose Vehicle untuk mengelola aset Deli Park Mall. Perusahaan ini mengadopsi skema usaha patungan yang menggabungkan kekuatan modal asing dengan keahlian pasar lokal. Struktur ini memastikan pengelolaan operasional berjalan efisien sekaligus mematuhi regulasi investasi yang berlaku di Indonesia.
Penamaan entitas ini menggunakan inisial dari aset yang diakuisisi demi kejelasan administrasi dan fokus bisnis. Pembentukan entitas terpisah untuk setiap aset besar merupakan prosedur standar dalam transaksi properti berskala global. Metode ini bertujuan memisahkan liabilitas hukum serta memudahkan pemantauan kinerja keuangan bagi masing-masing pemegang saham.
2. Dominasi Saham Hankyu Hanshin
Hankyu Hanshin Properties Indonesia menguasai mayoritas saham dalam konsorsium ini dengan total kepemilikan sebesar 76,4%. APLN melalui PT Sinar Menara Deli mempertahankan porsi saham minoritas sebesar 15,0% dalam struktur tersebut. Sementara itu MUFG Bank Ltd melengkapi susunan konsorsium dengan kepemilikan saham sebesar 8,6%.
Komposisi ini menegaskan posisi dominan konsorsium Jepang dalam mengendalikan keputusan strategis perusahaan pemilik aset mal. Kendati demikian pelibatan mitra lokal memastikan pengelolaan aset tetap relevan dengan preferensi konsumen domestik. Sinergi ini menciptakan landasan kuat bagi keberlanjutan bisnis pusat perbelanjaan tersebut dalam jangka waktu panjang.
3. Jejak Akuisisi Central Park (2022)
Kemitraan antara APLN dengan grup usaha Hankyu Hanshin bermula dari akuisisi aset Central Park Mall. Transaksi pada tahun 2022 tersebut dilakukan melalui entitas khusus yang diberi nama PT CPM Assets Indonesia. Kesepakatan ini menjadi awal mula pola divestasi aset matang milik APLN kepada investor strategis Jepang.
PT CPM Assets Indonesia mengambil alih 85 persen kepemilikan saham dengan nilai transaksi mencapai Rp4,53 triliun. Hankyu Hanshin Properties bertindak sebagai pemegang saham mayoritas melalui sayap investasi mereka CPM Assets Japan LLC. APLN mempertahankan posisi minoritas guna menjaga kontinuitas operasional selama masa transisi pengelolaan aset tersebut.
4. Rekam Jejak Divestasi Neo Soho (2023)
APLN melanjutkan aksi korporasi strategis dengan mendivestasikan aset Neo Soho Mall pada bulan September 2023 lalu. Transaksi ini dijalankan melalui PT NSM Assets Indonesia dengan melibatkan anak usaha PT Tiara Metropolitan Indah. Langkah tersebut semakin mempererat hubungan bisnis antara pengembang nasional dengan investor properti asal Jepang.
Nilai penjualan hak milik pusat perbelanjaan tersebut tercatat mencapai angka sekitar Rp1,44 triliun secara total. Aset ini mencakup area komersial seluas hampir empat puluh lima ribu meter persegi di superblok Podomoro City. Struktur kepemilikan dalam entitas ini juga tercatat masih terafiliasi kuat dengan Hankyu Hanshin Properties Corp.
5. Profil Hankyu Hanshin Holdings
Hankyu Hanshin Properties Corp merupakan bagian dari grup bisnis raksasa yang bermarkas di Osaka, Jepang. Lingkup bisnis mereka mencakup pengembangan real estat, penyewaan kantor, serta pengelolaan fasilitas komersial berskala global. Grup ini juga dikenal luas sebagai operator utama jaringan transportasi kereta api di negara Jepang.
Ekspansi mereka ke Indonesia dilakukan melalui kerja sama strategis untuk mengakuisisi aset dengan tingkat hunian tinggi. Hankyu Hanshin memosisikan diri sebagai investor strategis yang membawa standar manajemen operasional internasional kepada mitra lokal. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan nilai aset dan kualitas layanan bagi konsumen di Indonesia.

Alvin Bagaskara
Editor
