Tren Global

Mengenal Burevestnik, Rudal Bertenaga Nuklir yang Baru Diuji Coba Rusia

  • Burevestnik dilaporkan ditenagai oleh reaktor nuklir kecil. Secara teoritis ini memberikan jangkauan dan daya tahan tak terbatas,
BURESVESNIK.jpg

JAKARTA, TRENASIA,ID- Rusia telah melakukan uji coba baru rudal jelajah bertenaga nuklirnya yang dikenal sebagai Burevestnik. Rudal yang oleh NATO diberi kode SSC-X-9 Skyfall

Presiden Vladimir Putin mengonfirmasi pengujian rudal tersebut setelah pengarahan dengan Kepala Staf Umum Jenderal Valery Gerasimov Minggu 27 Oktober 2025.Menurut Gerasimov uji coba tersebut dilakukan pada 21 Oktober. Rudal tersebut menempuh jarak 14.000 kilometer dalam penerbangan selama 15 jam. “Karakteristik teknis rudal ini memungkinkannya menyerang target yang sangat terlindungi di mana pun di dunia dengan akurasi yang terjamin,” katanya dikutip Reuters.

Putin memuji uji coba tersebut sebagai bukti lebih lanjut atas apa yang disebutnya keandalan perisai nuklir Rusia. Dia menggambarkan Burevestnik sebagai sistem senjata unik yang tidak dimiliki negara lain.

Burevestnik pertama kali diungkapkan secara terbuka oleh Putin dalam pidato kenegaraannya tahun 2018. Senjata ini merupakan bagian dari upaya Rusia yang lebih luas untuk mengembangkan senjata strategis baru yang mampu menerobos sistem pertahanan rudal yang ada. 

Dalam pidato yang sama Putin memamerkan beberapa sistem canggih lainnya.Ini  termasuk rudal balistik antarbenua Sarmat/ wahana luncur hipersonik Avangard, rudal balistik yang diluncurkan dari udara Kinzhal, torpedo nuklir Poseidon, dan senjata laser Peresvet.

Tanpa Batas

Berbeda dengan rudal jelajah konvensional, Burevestnik dilaporkan ditenagai oleh reaktor nuklir kecil. Secara teoritis ini memberikan jangkauan dan daya tahan tak terbatas, Namun teknologi semacam itu juga memiliki risiko. Uji coba sebelumnya pada tahun 2019 di Nyonoksa wilayah Arkhangelsk Rusia berakhir dengan ledakan mematikan. Sebanyak lima orang meninggal dalam insiden tersebut dan menimbulkan kekhawatiran tentang kontaminasi radioaktif.

Nuclear Threat Initiative,  sebuah organisasi keamanan nirlaba yang berbasis di  Amerika dalam tahun 2019 menyatakan bahwa rudal ini berpotensi dapat terbang selama berhari-hari. Dalam operasinya, Burevestnik akan membawa hulu ledak nuklir atau beberapa hulu ledak mengitari dunia pada ketinggian rendah menghindari pertahanan rudal, menghindari medan, serta menjatuhkan hulu ledak di lokasi atau beberapa lokasi yang sulit diprediksi.

Beberapa pakar Barat mengatakan kecepatan subsonik Burevestnik akan membuatnya terdeteksi, dan akan semakin rentan saat semakin lama ia terbang. Menanggapi hal ini pakar militer Rusia Alexei Leonkov menulis pada tahun 2019 bahwa peran Burevestnik adalah untuk menghancurkan sisa-sisa pos komando, pangkalan militer, pabrik, dan pembangkit listrik musuh setelah Rusia menembakkan rudal balistik antarbenua. Pada saat itu sistem pertahanan udara lawan tidak akan mampu menghentikannya. 

“Burevestnik akan menginjak-injak negara-negara agresor ke Zaman Batu, menghancurkan infrastruktur militer dan sipil mereka sepenuhnya,” tulisnya.

Institut Internasional untuk Studi Strategis mengutip jurnal militer khusus Rusia pada tahun 2021, mengatakan Burevestnik akan memiliki jangkauan hingga 20.000 km. Senjata dapat ditempatkan di mana saja di Rusia dan menyerang sasaran di Amerika Serikat.

Jurnal Rusia yang sama mengatakan ketinggian rudal itu hanya 50 hingga 100 meter. Jauh lebih rendah daripada rudal jelajah bertenaga konvensional. Kemampuan  yang akan mempersulit radar pertahanan udara untuk mendeteksinya.

Sebuah laporan tahun 2020 oleh Pusat Inelijen Udara dan Antariksa Nasional Angkatan Udara Amerika Serikat menyatakan jika Rusia berhasil mengoperasikan Burevestnik, hal itu akan memberi Moskow senjata unik dengan kemampuan jangkauan antarbenua.

Para ahli memperkirakan bahwa rudal tersebut akan diluncurkan ke udara oleh roket kecil berbahan bakar padat untuk mendorong udara ke dalam mesin yang berisi reaktor nuklir mini. Udara yang sangat panas dan mungkin radioaktif akan disemburkan keluar, menghasilkan daya dorong ke depan.

Bagi Moskow sistem ini merupakan pencapaian teknologi. Sekaligus pernyataan geopolitik yang memperkuat pesan pencegahan di tengah meningkatnya ketegangan dengan NATO.

Bagi Presiden Amerika Donald Trump yang telah menjuluki Rusia sebagai macan kertas karena gagal menaklukkan Ukraina dengan cepat pesannya adalah bahwa Rusia tetap menjadi pesaing militer global. Terutama dalam hal senjata nuklir dan bahwa tawaran Moskow mengenai pengendalian senjata nuklir harus ditindaklanjuti.

Pesan Putin untuk Barat juga lebih luas. Setelah Amerika Serikat bergerak untuk memberikan Ukraina intelijen mengenai target infrastruktur energi jarak jauh di Rusia Moskow dapat membalas jika diinginkan.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintahan Trump telah mencabut pembatasan utama untuk Ukraina menggunakan rudal jarak jauh yang disediakan oleh sekutu Barat. Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa jika Rusia diserang responsnya akan sangat serius. Bahkan bahkan mungkin luar biasa.