LIPI Ciptakan Alat Bantu Pernafasan Pasien COVID-19
JAKARTA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil menciptakan alat terapi oksigen beraliran tinggi yang dapat membantu pernafasan pasien COVID-19. Ketua Kelompok Penelitian Otomasi Industri Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Hendri Maja Saputra mengatakan alat tersebut merupakan salah satu jenis produk anestesi terbaik kelas 2B yaitu High Flow Humidifier Oxygen Device atau alat […]

wahyudatun nisa
Author


Alat terapi oksigen beraliran tinggi yang dapat membantu pernafasan pasien COVID-19. / Dok. Pemprov Jawa Barat
(Istimewa)JAKARTA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil menciptakan alat terapi oksigen beraliran tinggi yang dapat membantu pernafasan pasien COVID-19.
Ketua Kelompok Penelitian Otomasi Industri Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Hendri Maja Saputra mengatakan alat tersebut merupakan salah satu jenis produk anestesi terbaik kelas 2B yaitu High Flow Humidifier Oxygen Device atau alat terapi oksigen beraliran tinggi.
“Alat ini sangat berguna untuk pasien COVID-19 pada tahap awal jika pasien masih dalam kondisi dapat bernafas sendiri. Alat ini mencegah pasien tidak sampai gagal nafas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif,” kata Hendri, Rabu, 17 Juni 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dia menjelaskan alat yang dinamakan Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula-01 (GLP HFNC-01) ini dapat membantu pernafasan pasien COVID-19 dengan menyalurkan oksigen melalui selang yang bening transparan dan lentur.
“Produk ini diharapkan dapat membantu penyembuhan pasien COVID-19 baik yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun pasien positif,” ujar Hendri.
Mendiagnosa Penyakit Paru
Selain untuk pasien COVID-19, kata Hendri, alat tersebut juga dapat digunakan untuk pasien yang mempunyai diagnosa penyakit paru obstruktif kronik, restrictive thoracic diseases (RTD), obesity hypoventilation syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan decompensated obstructive sleep apnea.
Hendri menyebutkan secara teknis sistem kerja alat tersebut adalah aliran tinggi menggunakan sistem tabung venturi yang berbasis pada penyempitan aliran masuk.
“Alat ini dapat diproduksi 100 unit per bulan yang dapat digunakan di fasilitas kesehatan ataupun digunakan langsung oleh masyarakat umum,” ungkap Hendri.
Sementara itu, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Agus Haryono menyampaikan Alat yang juga dikenal sebagai High Flow Nasal Cannula (HFNC) adalah yang pertama berhasil lolos uji dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Agus menuturkan pengembangan alat tersebut merupakan hasil kerja sama riset antara LIPI dengan PT Gerlink Utama Mandiri dalam bentuk kolaborasi pengembangan produk dan pemasarannya.
“Kami berharap banyak pihak yang mendukung, sehingga dapat menekan biaya produksi sekaligus membantu distribusi ke seluruh rumah sakit yang membutuhkan,” kata dia. (SKO)
