Industri

Kredit Properti Diprediksi Tumbuh Hingga 7,8 Persen Tahun Ini

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memprediksi pertumbuhan kredit properti tahun ini berada pada rentang 6,4%-7,8%.

<p>Ilustrasi: Nasabah mencari informasi mengenai kredit pemilikan (KPR) di kantor pusat Menara BTN, Gajahmada, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Ilustrasi: Nasabah mencari informasi mengenai kredit pemilikan (KPR) di kantor pusat Menara BTN, Gajahmada, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memprediksi pertumbuhan kredit properti tahun ini berada pada rentang 6,4%-7,8%. Head of Industri and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani mengatakan pertumbuhan kredit properti akan ditopang oleh kecepatan pemulihan ekonomi dan prospek ke depan.

“Kedua faktor ini sangat menentukan consumer confidence sehingga berpengaruh terhadap keputusan belanja rumah tangga, termasuk keputusan membeli propert,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Selasa, 1 Juni 2021.

Dendi menunjukkan porsi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sendiri masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk membeli properti residensial. Proporsinya tercatat sebesar 73,7% dari seluruh pembiayaan pada kuartal I-2021.

Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia juga menunjukkan penjualan properti residensial tumbuh 13,95% year-on-year (yoy) pada kuartal 1-2021. Angka ini lebih baik dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang minus 20,59%.

Sementara, jika dibandingkan dengan periode yang sama 2020, penjualan properti saat ini berbanding terbalik menjadi positif ketimbang -43,19% pada kuartal I-2020.

Adapun peningkatan penjualan properti residensial sepanjang tiga bulan pertama ini terjadi pada semua tipe rumah. Peningkatan terbesar terjadi pada rumah tipe menengah, yakni sebesar 25,86% yoy, diikuti oleh rumah tipe kecil sebesar 9,69% yoy, dan rumah tipe besar sebesar 6,95% yoy.

Namun, di sisi lain pertumbuhan harga properti residensial mengalami perlambatan. Hasil SHPR menunjukkan, pertumbuhan harga properti residensial pada kuartal I-2021 sebesar 1,35% yoy, melambat dibandingkan akhir 2020 yang tumbuh sebesar 1,43% yoy.

BI sendiri juga memperkirakan, pertumbuhan harga properti tersebut masih akan melambat pada kuartal II-2021. (LRD)