Energi

KPI Sudah Kelola 78 Juta Barrel Minyak pada Kuartal I 2025

  • Keandalan kilang juga tercermin dari Plant Availability Factor (PAF) yang mencapai 99,83%, lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Nilai ini mencerminkan stabilitas operasi kilang dalam memenuhi target pasokan energi nasional.
1000512493.jpg

JAKARTA – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melaporkan hingga Maret 2025, realisasi total minyak yang diolah (Realisasi Total Intake/RTI) mencapai 78 juta barrel. Jumlah ini 106 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang sebesar 73,2 juta barrel.

Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y. Nasroen,  mengatakan, volume Valuable Product (VVP) produk bernilai yang dihasilkan kilang juga menunjukkan performa impresif. Realisasinya mencapai 65,7 juta barrel, atau 109% dari target sebesar 60,1 juta barrel.

"Angka-angka ini menandai awal yang sangat baik di 2025. Operasi kilang menunjukkan tren positif dan melampaui ekspektasi perusahaan," ujar Hermansyah, dalam keteranga resmi pada Jumat, 25 April 2025.

Keandalan kilang juga tercermin dari Plant Availability Factor (PAF) yang mencapai 99,83%, lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Nilai ini mencerminkan stabilitas operasi kilang dalam memenuhi target pasokan energi nasional.

Sementara dari sisi efisiensi energi, KPI mencatat Energy Intensity Index (EII) sebesar 106,18 pada periode Januari–Maret 2025. Angka ini menjadi indikator penting untuk evaluasi konsumsi energi per unit produksi di kilang.

Hermansyah menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari sinergi tim, keandalan peralatan, penerapan digitalisasi, dan sistem manajemen integritas aset (Asset Integrity Management System atau AIMS).

Menurutnya, salah satu kunci utama dalam meningkatkan performa di masa depan adalah terbangunnya kerjasama yang baik antara semua pihak di KPI dan dukungan pihak eksternal.

PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) adalah Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero) yang merupakan strategic holding company.

PT KPI mengembangkan investasi dan menjalankan bisnis Pertamina terkait pengolahan minyak bumi serta bahan lainnya menjadi produk-produk bahan bakar, pelumasan, petrokimia dan farmasi yang bernilai tinggi serta pengembangan bisnis pengolahan dan petrokimia dalam rangka memenuhi kebutuhan produk olahan dan petrokimia sesuai perkembangan pasar.

Pada 28 November 2017 didirikan PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) sebagai Anak Perusahaan PT KPI untuk mengelola pembangunan proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban yang merupakan proyek kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dan Rosneft Oil Company.

KPI mendirikan kembali satu anak perusahaan pada 7 Mei 2019, yaitu PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB), yang bertujuan untuk mengelola pembangunan Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan dan dipersiapkan untuk menjadi perusahaan patungan bekerja sama dengan mitra.

Pada bulan Juni 2020, KPI semakin mengembangkan perannya selain mengelola proyek-proyek infrastruktur juga pengembangan bisnis pengolahan dan petrokimia serta mengelola kilang-kilang pengolahan & petrokimia yang sebelumnya dikelola oleh PT Pertamina (Persero) yaitu Refinery Unit II Dumai, Refinery Unit III Plaju, Refinery Unit IV Cilacap, Refinery Unit V Balikpapan, Refinery Unit VI Balongan  dan Refinery Unit VII Sorong.

Perubahan peran tersebut ditandai dengan pengukuhan PT Kilang Pertamina Internasional sebagai Subholding Refining & Petrochemical sebagai bagian dari pembentukan Holding Migas.