Kokoh Meski Diterjang Pandemi, Dua Subsektor Ekonomi Kreatif Ini Catat Pertumbuhan Positif
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatatkan pertumbuhan yang menjanjikan dua dari enam belas subsektor di tengah pandemi COVID-19. Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Raden Kurleni Ukar menyampaikan, dua subsektor tersebut meliputi Televisi & Radio serta Aplikasi dan Game Developer.

Muhamad Arfan Septiawan
Author


JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatatkan pertumbuhan yang menjanjikan dua dari enam belas subsektor di tengah pandemi COVID-19.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Raden Kurleni Ukar menyampaikan, dua subsektor tersebut meliputi Televisi & Radio serta Aplikasi dan Game Developer.
Subsektor Televisi & Radio mencatatkan pertumbuhan hingga 10,42% sepanjang 2020. Menurut Raden, subsektor televisi dan radio mencatatkan pertumbuhan double digit ditopang kehadiran over the top (OTT) yang sedang menjamur di masyarakat.
“Televisi dan radio perkembangannya begitu pesat di tahun lalu. Di balik semua masalah akibat pandemi, ini menjadi peluang bagi Indonesia,” kata Raden dalam CORE Media Discussion: Quarterly Review 2021 Mendobrak Inersia Pemulihan Ekonomi, Selasa 27 April 2021.
Platform OTT ini menjadi segmen bisnis yang menyelamatkan kinerja keuangan sejumlah perusahaan pelaku industri televisi hingga distribusi film.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Tengok saja kinerja PT MD Pictures Tbk yang mencatatkan laba bersih Rp18,13 miliar pada kuartal I 2021. Sebelumnya, emiten ini mengalami rugi bersih sebesar Rp8,98 miliar pada kuartal I 2020.
Kenaikan laba bersih itu ditopang oleh solidnya pendapatan segmen distribusi film digital. Segmen film digital tercatat mengalami lonjakan tertinggi pada kuartal I 2021 sebesar Rp51,05 miliar.
Capaian itu lebih banyak 197,55 kali lipat dibandingkan kuartal I 2020 yang sebesar Rp257,02 juta.
“Kita melihat bahwa di tahun 2020, sektor ekonomi kreatif memang turun. Namun di sisi lain kita juga melihat masih ada yang berhasil tumbuh hingga 10% meski ada pandemi COVID-19,” terang Raden.
Pangsa Pasar Aplikasi dan Game Developer Meluas
Selain televisi dan radio, subsektor Aplikasi dan Game Developer mampu tumbuh 4,47% sepanjang 2020. Menurut Raden, subsektor ini didorong oleh semakin luasnya pangsa pasar industri gim dan aplikasi.
Berdasarkan data World Economic Forum (WEF) pada 2020, potensi pasar video gim mencapai US$159 miliar. Potensi tersebut setara tiga kali lipat pangsa pasar industri musik dunia yang hanya US$57 miliar pada 2019.
“Pertumbuhan positif sektor aplikasi dan game developer tumbuh 4,47%. Kami meninjau bahwa ekonomi kreatif bisa pulih mulai tahun ini,” jelas Raden.
