Tren Inspirasi

Kisah Inspiratif Pendiri Campina, dari Usaha Rumahan hingga Jadi Es Krim Legendaris

  • Kalian pasti tahu produk es krim legendaris yang satu ini. Campina tak hanya diminati oleh kalangan keluarga dan remaja, tetapi juga berhasil menarik perhatian anak-anak sebagai pelanggan setianya.
Darmo Hadipranoto bersama istrinya, pendiri Campina.
Darmo Hadipranoto bersama istrinya, pendiri Campina. (campina.co.id)

JAKARTA,TRENASIA.ID – Kalian pasti tahu produk es krim legendaris yang satu ini. Campina tak hanya diminati oleh kalangan keluarga dan remaja, tetapi juga berhasil menarik perhatian anak-anak sebagai pelanggan setianya.

Hal ini dibuktikan melalui kolaborasi Campina dengan Nickelodeon, yang menjadikannya satu-satunya pemegang lisensi resmi untuk produk es krim bertema ‘Spongebob’ dan ‘Avatar’ di kawasan Asia Tenggara.

Selain produk tersebut, Campina juga menyediakan beragam varian yang disesuaikan dengan masing-masing segmen pasar. Untuk anak-anak, tersedia Fantasy, Didi Cup, dan Blue Jack.

Bagi remaja, ada Concerto dan Tropicana. Sementara untuk segmen dewasa, tersedia Bazooka dan Hula-Hula. Untuk kebutuhan keluarga, Campina menawarkan Family Pack dalam berbagai varian rasa dan ukuran.

Tak hanya itu, Campina juga menghadirkan ice cream cake yang cocok untuk menambah kemeriahan di momen-momen spesial.

Campina didirikan oleh Darmo Hadipranoto bersama istrinya pada 22 Juli 1972, usahanya bermula dari garasi rumahnya di Jalan Gembong Sawah Surabaya.

Lahir pada 21 Januari 1928, Darmo menyelesaikan pendidikan SMA di St. Stephen College, Hong Kong, dengan bidang studi IPA. Selain itu, ia memiliki pengalaman sebagai importir dan juga berkiprah di bidang kontraktor.

Di usianya yang ke-44 tahun, Darmo bersama istrinya memulai bisnis es krim dari garasi rumah mereka. Awalnya, usaha ini berbentuk firma bernama CV Pranoto dan dengan merek dagang Campina. Nama Campina dipilih karena bermakna “juara” atau “champion,” dengan harapan produknya bisa dikenal luas hingga ke berbagai pelosok daerah.

Di tahap awal, penjualan es krim Campina dilakukan menggunakan sepeda, lemari pendingin (freezer), dan mobil van.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun, bisnis ini berkembang pesat hingga mampu mendirikan pabrik di kawasan industri Rungkut (SIER), Surabaya Jawa Timur pada Tahun 1982.

Perkembangan usaha terus berlanjut dari tahun ke tahun. Hingga tahun 1994, Darmo mengubah status usahanya dari CV menjadi perseroan terbatas (PT) dengan nama resmi PT Campina Ice Cream Industry.

Untuk memperluas ragam produknya, pada tahun 1984 Campina memindahkan lokasi produksinya ke kawasan Rungkut, Surabaya, lokasi yang masih digunakan hingga kini.

Campina terus berkomitmen menghadirkan produk-produk unggulan yang dibuat dari bahan-bahan alami, higienis, dan berkualitas tinggi. Di tahun yang sama, perusahaan milik Darmo menerima suntikan dana dari PT Ultrajaya Milk Industry, yang dimiliki oleh keluarga Prawirawidjaja. Setelah menerima investasi tersebut, Darmo memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaannya.

Kepemilikan perusahaan kemudian berpindah, dengan Sabana Prawirawidjaja memegang 90% saham dan Samudera Prawirawidjaja memiliki 10%.

Menjelang IPO pada tahun 2017, Darmo kembali bergabung dengan perusahaan dan menjabat sebagai komisaris di CAPM. Setelah hampir 50 tahun mengembangkan usahanya, Darmo Hadipranoto tutup usia pada umur 92 tahun.